Perlu Waspada
Matius 4: 2-3
Yesus Dicobai Iblis
Iblis berusaha membawa Yesus menghindar dari kayu salib
KISAH Elia, mengingatkan kita tentang kebenaran hidup yang tidak terlepas dari godaan. Dalam keberanian yang besar dan dalam kesendirian dirinya, Elia berhasil menghadapi dan menaklukan para nabi Baal di Gunung Karmel (1 Raja-Raja 18:17-40). Perisitwa itu merupakan peristiwa yang besar bagi Elia. Tapi terbunuhnya para nabi Baal itu, ternyata membangkitkan kemarahan Isebel yang jahat, sehingga ia mengancam untuk membunuh Elia. Atas kemarahan Isebel, Elia takut dan pergi menyelamatkan nyawanya. Elia yang baru saja berdiri dengan gagah berani melawan para nabi Baal, sekarang harus melarikan diri dengan penuh ketakutan.
Agaknya sudah menjadi hukum kehidupan, bahwa setelah kita berhasil bertahan dengan kekuatan kita yang mencapai puncaknya, maka segera kekuatan itu menurun sampai pada titiknya yang terlemah. Dan Iblis, secara berhati-hati, pintar dan cerdik, memilih saat yang paling lemah tersebut untuk menyerang.
Setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, Yesus kemudian merasa lapar. Dalam keadaan inilah, Ia dicobai. Ia menjalani pengalaman batiniah, karena pada waktu itu Ia berjuang secara hebat di dalam hati, pikiran dan jiwa- Nya. Bukan hanya sekali, Yesus dicobai. Kita mengetahui bahwa Iblis datang berkali-kali membujuk Yesus agar takluk kepadanya. Di Kota Kaiserea Filipi, ketika Petrus berusaha membujuk Yesus agat tidak mengambil jalan salib, Yesus berkata kepada Petrus : “Enyalah Iblis”. Bahkan saat Yesus berada di Taman Getsemani, Iblis berusaha membawa Yesus menghindar dari kayu salib (Lukas 22:42-44).
Sobat obor, pencobaan yang dialami Yesus sesungguhnya hanya dapat datang kepada seseorang yang mengetahui bahwa banyak hal ajaib yang bisa dilakukan- Nya. Yesus berhasil menaklukkan godaan Iblis. Oleh karena itu, sepantasnya kita juga berjaga-jaga. Meskipun kita sedang mengalami puncak kehidupan, kita perlu waspada agar kita tidak jatuh ke dalam pencobaan, dimana terdapat bahaya besar yang mengancam. Dalam hidup, kita tahu bahwa hanya Yesus yang mampu menolong kita saat ada dalam pencobaan, karena Ia sendiri pernah mengalami pencobaan. Amin (MT)