Fitnah
Kejadian 39 : 11 – 18
SOBAT obor, fitnah adalah segala perbuatan atau penyebaran berita yang tidak didasarkan pada fakta dengan maksud menjelekkan orang atau merugikan kehormatan seseorang. Biasanya ditujukan kepada seseorang yang tenar untuk menjatuhkannya atau dilakukan karena ketidakmampuan bersaing. Fakta menyebutkan bahkan seorang Presiden seperti Jokowi menjadi korban fitnah dari orang-orang yang membenci dan hendak menjatuhkannya, apalagi menjelang tahun politik. Gereja dan para pemimpinnya pun sering mendapat fitnahan dari orang jahat yang juga sering berkonspirasi. Fitnah itu sangat jahat dan bisa menghancurkan hidup manusia.
Yusuf mendapat fitnah yang sangat keji dari istri Potifar. Ketika istri Potifar tidak bisa membujuk Yusuf berbuat mesum, maka ia balik menyusun strategi sebaliknya, dengan menuduh Yusuf ingin memperkosanya. Istri potifar tahu kalau sampai peristiwa yang sesungguhnya diketahui maka keselamatan dirinya terancam. Maka cara paling gampang adalah dengan membuat fitnah dan menghukum Yusuf yang tak bersalah. Inilah salah satu fitnah dalam Alkitab yang tak terklarifikasi sampai Yusuf selesai di dunia. Kelak juga dengan fitnah inilah Tuhan Yesus tertuduh bersalah. Fitnah adalah karya iblis yang memakai manusia yang mau bekerja sama.
Tanpa kita sadari peluang fitnah ini ada di mana-mana di zaman kita sekarang. Dalam keadaan yang terdesak kita sering kali memfitnah orang lain, kita tidak mau bersikap gentle dan mengakui kesalahan kita. Lebih parah lagi, kalau fitnah itu kita lakukan karena rasa iri atau dengki pada orang yang ‘lebih baik’ dari kita. Tahukah kita bahwa dengan berlaku demikian kita sementara menjadi alat iblis untuk menghancurkan dunia ini. Bertobatlah teman-teman pemuda kalau kita sering jatuh dalam dosa fitnah. Media sosial pun menjadi tempat yang aman menyebarkan fitnah. Sebagai pemuda Kristen yang menerima anugerah keselamatan, mulut kita harus mengeluarkan kata-kata yang jujur dan ketika berhadapan dengan sebuah kesulitan, kita harus mampu dengan bertanggung jawab menghadapinya. Amin. (DLW)