Menunggu Dalam Doa

Kisah Para Rasul 1:12-14

MENUNGGU, semua orang tahu bahwa menunggu itu adalah sesuatu yang sangat membosankan. Hal ini terjadi jika yang ditunggu tidak hadir pada waktu yang sudah ditetapkan, apalagi tidak jadi datang. Menunggu memang sebuah pekerjaan yang membosankan. Namun tak sedikit pula orang yang rela menunggu dan tetap setia menunggu tanpa ada kata bosan. Disaat mereka atau kita menunggu berjam jam berhari hari maupun berminggu minggu berbulan bulan bahkan bertahun tahun sungguh menunggu hal yang paling membosankan bagi kita yang tidak sabar. Sebaiknya mengakali waktu menunggu yang membosankan ini diisi dengan kegiatan membaca atau menulis. Bisa saja memanfaatkan bacaan yang ada, atau membaca melalui media elektronik.

Sobat obor, setelah Tuhan Yesus terangkat ke sorga, para murid dengan setia melakukan perintah-Nya. Perintah Yesus sebelum terangkat ke sorga adalah supaya para murid tidak meninggalkan Yerusalem terlebih dahulu. Mengapa demikian? Karena mereka akan diperlengkapi dengan penyertaan Roh Kudus, supaya mampu melakukan tugas dan pelayanan mereka. Waktu-waktu menantikan janji Bapa yakni penyertaan Roh Kudus, diisi dengan bertekun dalam doa. Mereka berdoa bersama-sama dengan para perempuan dan beberapa saudara Yesus.

Sobat obor, masa muda sering kali diindentikan dengan hal glamor, walaupun itu tidak semuanya benar. Banyak anak muda terjebak pada menyianyiakan kesempatan yang Tuhan berikan. Bagi kita anak muda gereja, bertekun dalam doa akan meneguhkan iman. Iman seseorang ditampakkan dalam ketekunan untuk berdoa. Doa itu juga akhirnya akan meneguhkan seseorang untuk memiliki iman yang kuat, untuk beriman teguh, orang harus berdoa.Bosan akibat doa yang belum terkabul sering menjadi tantangan untuk bertekun dalam doa. Orang juga bisa merasa jenuh berdoa ketika doa hanya sebatas kata-kata hafalan yang jauh dari hati. Doa merupakan komunikasi dengan Allah, ibarat percakapan dua orang yang saling mengasihi. Jika doa adalah percakapan saling mengasihi antara kita dengan Allah, maka masih ingatkah kita kapan berbicara kepada Allah?. Amin (BFP)