SOBAT obor, kita pasti semua pernah mendapatkan pembelaan dari orang lain baik itu dari orangtua kita saat kita dimarahi atau bahkan dipukuli oleh ayah maka ada ibu yang membela kita. Demikian juga saat kita ada dalam kesulitan dalam kondisi yang tidak menguntungkan saat perkelahian misalnya tiba-tiba ada sahabat kita datang untuk menolong dan membantu. Atau juga mungkin dalam kondisi dan situasi tertentu kita malah yang menjadi penolong atau pembela bagi orang lain orang lain.
Mengapa kita dibela atau membela orang lain? Jawabannya adalah tidak lepas dari sikap kita yang mengasihi orang lain dan juga sebaliknya orang lain yang mengasihi kita. Walaupun memang tidak dapat dipungkiri dalam kehidupan ini ada banyak orang yang mengasihi dan kemudian membela orang lain dan menyebabkan orang lain menjadi besar kepala dan kemudian menjadi manja dalam kehidupannya.
Sobat obor, bacaan kita saat ini juga hendak menegaskan bagaimana Tuhan Yesus Kristus mengasihi dan membela anak-anakNya yang setia kepadaNya. Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus menujukkan kasihNya yang besar kepada anak-anakNya.
Dikatakan oleh Rasul Paulus kita hidup dalam damai sejahtera, dengan ketertiban itu semua karena Tuhan Yesus Kristus. Kita yang seharusnya mendapatkan penghukuman atas semua dosa-dosa yang terus menerus kita lakukan kemudian mendapatkan pembelaan, pertolongan dari Tuhan Yesus Kristus sehingga kita tidak terhukum. Inilah yang kemudian harus terus diingat oleh kita sebagai orang muda di tengah tanggungjawab kita yang berbeda-beda di dunia yang dianugerahkan Tuhan. Agar kita terus mengingat kebaikanNya bagi kita dengan tidak hidup dalam dosa dan terjerembab dalam kungkungan kuasa iblis.
Kita semua telah dibenarkan oleh Tuhan karenanya maka kita harus selayaknya terus beriman dan percaya kepadaNya yang adalah Tuhan dan Juruselamat yang telah menyelamatkan kita.
Dengan iman inilah maka kita dibenarkan dan bukan untuk membenarkan diri kita atas semua hal yang tidak Tuhan kehendaki, tapi terus benar sesuai dengan kebenaran yang Tuhan kehendaki. Ingatlah iman timbul dari pendengaran, yakni pendengaran akan Firman Tuhan.
Teruslah beriman kepada Tuhan Yesus Kristus Juruselamat kita. Amin. (ARMI)
and then