Semuanya Ada Jawabannya | Markus 6:43-44
Kesulitan bagaikan seperti pintu yang mesti kita buka, agar kita bisa memasuki sebuah ruang yang luas dan bisa mendapatkan isinya yang melimpah ruah. Dan, kunci pembukanya adalah kesabaran. Kesulitan tidak hanya menerpa orang-orang biasa seperti kita. Para Rasul dan Nabi juga mendapatkan kesulitan, bahkan lebih besar lagi. Kesulitan ini mereka alami mulai dari faktor himpitan materi, cercaan, hinaan, penganiayaan, hingga ancaman pembunuhan. Namun, mereka tetap bersabar sehingga Allah memberinya jalan keluar sebagai bukti bahwa Allah selalu dekat dengan orang-orang yang bersabar. Allah punya caranya sendiri dalam memberikan kemudahan dan jalan keluar bagi setiap hambanya, baik berupa mukjizat maupun cara cara lainnya yang tidak terdefinisikan oleh kita. Allah akan mendekati kita, jika kita mendekatkan diri kepada-Nya. Allah akan menolong kita, jika kita berharap akan pertolongan-Nya. Akan ada seribu jalan keluar dari satu kesulitan yang diberikan untuk hamba-Nya yang bersabar.
Sobat obor, memberikan makan kepada orang banyak bukanlah perkara yang mudah. Apalagi situasinya tidak mendukung; tempat sunyi, sudah malam dan tidak memiliki makanan yang banyak. Hal inilah yang menjadi pertimbangan para murid agar menyuruh pulang saja orang banyak itu. Yesus meminta para murid menyerahkan kepada-Nya lima roti dan dua ikan tersebut. Dan terjadilah hal yang menakjubkan, yaitu bagaimana Yesus memakai sesuatu yang kecil/sedikit , dalam kasus ini adalah lima roti dan dua ikan menjadi berkat bagi ribuan orang yang hadir pada saat itu. Melalui kuasa-Nya jumlah makanan yang sedikit tersebut mampu mecukupi dan mengenyangkan ribuan orang yang hadir. Bahkan masih tersisa dua belas bakul penuh makanan.
Sobat obor, ketika berbicara orang banyak yang lapar, maka sesungguhnya “kitalah orang-orang yang haus, lelah dan lapar itu”. Kita adalah domba yang lemah dan tidak berdaya. Bekal yang ada, hanyalah 5 roti, 2 ekor ikan diantara 5000 orang yang sementara kelaparan! Syukur kepada Kristus! Sebab Dia mau berbela rasa dengan kita. Amin (bfp)