Mendustai Allah | Kisah Para Rasul 5:4

S

obat obor, dulu ketika anak- anak, saat saya membaca kisah Ananias dan Safira ini terus terang ada rasa tidak setuju dengan cara Tuhan yang menghukum pasangan suami istri ini dengan kematian. Bukankah sudah baik mereka memberikan sebagian dari harta hasil penjualan tanah itu? Bagaimana dengan orang lain yang tidak memberi apa-apa? Inilah keberatan saya tentang isi kisah Ananias dan Safira ini. Ternyata saya salah paham dengan Tuhan. Karena kita berpikir dengan cara fana manusia. Yaitu seakan-akan Tuhan kekurangan uang. Kita memakai pola pikir manusia yang melihat bahwa nominal uang itu sudah jauh lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan para rasul. Tapi kita harusnya malu berpikir seperti itu. Karena Tuhan tak perlu uang kita. Jangan berpikir seakan-akan Tuhan membutuhkan pemberian kita karena Ia kekurangan.

Tuhan melihat hati manusia karena itulah yang menggambarkan kehidupan kita manusia. Hati Ananias dan Safira berpaling dari Tuhan. Hati mereka dikuasai iblis dengan menahan sebagian uang hasil penjualan tapi mengaku telah memberikan semuanya. Inilah yang dibenci Tuhan. Mereka mendustai Roh Kudus dengan berpura-pura memberikan seantero milik mereka kepada Tuhan. Padahal mereka menahan sebagian karena mungkin kekuatiran mereka tentang diri mereka, atau ketidakrelaan memberi semuanya. Mengapa Tuhan begitu murka dengan tindakan mereka? Karena Tuhan tak ingin diduakan. Ia tak mau orang uang Ia sudah diselamatkan menduakan Dia, apalagi dengan kekuatiran atau keinginan tentang harta duniawi. Sekali lagi perkara dalam perikop ini bukan tentang nominal uang atau seberapa banyak kita memberikan untuk Tuhan. Tapi tentang hati ini. Hati yang memberi dengan tulus dan tidak mendustai Tuhan. Tuhan tak perlu didustai, karena Dia mengetahui semua isi hati kita. Ia menguji hati, dan melihat seberapa tulus kita memberikan untuk Tuhan tanpa menduakan Tuhan. Amin. (DLW)

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×