Konsekwensi | Kisah Para Rasul 5: 5 – 6

Sobat obor, kematian yang dialami oleh Ananias setelah Petrus menegur dia adalah sebuah hal yang menakutkan. Kita pun berpikir dan merenung: jangan- jangan kita sudah pernah berbuat seperti Ananias ini, tapi syukurlah tak dihukum Tuhan dengan kematian mendadak. Tapi memang nats Alkitab tentang kematian Ananias ini tidak secara jelas menyebutkan bahwa Tuhan langsung menampar Ananias sehingga ia mati. Mengenai ini ada tafsiran yang mengatakan bahwa seorang malaikat memukul di, sehingga dia langsung mati. Tapi ada pula yang berpikir bahwa hati nuraninya sendiri yang menampar dia karena keterkejutannya dan ketakutannya telah mendustai Allah, sehingga dia jatuh dan mati di bawah beban kesalahan itu.

Pastinya tentu hukuman kematian yang menimpa Ananias dimaksudkan untuk memelihara kehormatan Roh Kudus yang saat itu belum lama dicurahkan ke atas para rasul untuk menegakkan kerajaan Injil. Maka perlakuan Ananias ini sering disebut sebagai penghujatan kepada Roh Kudus. Hukuman ini juga dimaksudkan untuk mencegah orang lain melakukan kesombongan dan kemunafikan yang sama di jemaat mula-mula yang baru terbentuk itu. Ananias dijadikan contoh pertama saat itu supaya bersama bukti yang layak yang menunjukkan betapa menyenangkannya menerima Roh Kudus, terdapat bukti yang layak yang menunjukkan betapa berbahayanya menolak Roh Kudus dan menghina-Nya.

Sobat obor, semua perbuatan kita yang berdosa dan mendustai Tuhan pasti ada konsekwensinya. Kita tidak dapat dengan mudahnya bersembunyi pada pemahaman tentang Allah yang mahakasih seakan- akan Allah membiarkan umat- Nya yang melakukan dosa. Dosa yang direncanakan oleh hati sering juga digugat oleh nurani kita sendiri yang telah menerima hal ahli waris keselamatan. Konsekwensinya kadang tercipta oleh rasa bersalah kita sendiri yang mau diremote oleh dosa. Maka, berusahalah hidup kudus! Amin. (DLW)

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×