Disiplin | Kisah Para Rasul 5: 10 – 11
Sobat obor, disiplin perlu ditegakkan dalam rangka kemurnian pelayanan. Beberapa peristiwa dalam Alkitab menunjukkan keseriusan Allah dalam mendisiplinkan umat. Kesalahan yang kelihatannya sepele dipakai Tuhan untuk menegur umat dan sekaligus mendisiplinkan mereka. Sebut saja peristiwa pencurian barang-barang yang telah disisihkan bagi Tuhan dalam Yosua 7. Akhan yang melakukan, tetapi semua orang Israel terkena imbasnya. Akhan akhirnya dihukum mati dengan cara dilempari dengan batu dan dibakar. Peristiwa ini membuat orang Israel sadar dan tak berani mencuri lagi. Demikian dengan Nadab dan Abiu dihukum Tuhan dengan keras oleh karena membawa api asing ke rumah Tuhan yang kudus (Imamat 10).
Melalui kematian Ananias dan Safira, jemaat mula- mula didisplinkan oleh Tuhan. “Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar itu”. Ananias dan Safira dihukum keras oleh Allah karena yang mereka lakukan bukan sekedar menodai ketulusan umat Tuhan dalam hal saling memberi dan mengasihi. Mereka telah memberikan motivasi yang salah dan teladan yang buruk yang bisa berpengaruh dalam persekutuan. Bayangkan, jemaat mula- mula yang penuh kebersamaan dalam anugerah Tuhan, harus melihat contoh yang tidak baik dari sesama jemaat lainnya. Kalau tak segera didisiplinkan, tentu hal ini akan berpengaruh pada tugas penginjilan selanjutnya. Maka Tuhan mendisiplinkan umat dengan menghukum Ananias dan Safira.
Sobat obor, bagaimana dengan kita saat ini? Ada waktunya Tuhan mendisiplinkan kita dengan memberi hukuman karena dosa kita. Kita harus melihat itu dalam pemahaman yang positif bahwa Allah hendak memurnikan kita. Tapi sedapat mungkin jika tanpa hukuman kita terus berada dalam koridor kehendak Allah, alangkah lebih baik. Jangan sampai displin Allah sampai kepada kita dengan cara menghukum seperti yang dialami oleh Ananias dan Safira. Sadarlah sebelum terlambat. Amin. (DLW)

