Ajarkan Berulang-ulang Perintah Tuhan | Ulangan 6:1-9 | Pdt. Andre R. M. Izaak, M.Th

Sobat obor, hampir setiap hari dalam kehidupan yang kita jalani baik di rumah, sekolah, kampus, kantor atau di masyarakat pasti tidak pernah lepas dengan yang namanya aturan-aturan yang berlaku. Setiap aturan ini suka ataupun tidak harus dilakukan sebab jika kita tidak mematuhinya atau melanggarnya maka konsekuensi dari setiap pelanggaran pasti akan membuat kita dihukum. Belum lagi jika berbicara tentang aturan dalam kehidupan yang menyangkut dengan norma budaya, sosial dan agama. Semuanya pasti memiliki rambu-rambu tersendiri yang terkadang saling terhubung satu dengan yang lainnya. Tentu saja kita harus memahami bahwa aturan ini dibuat agar supaya, siapa saja yang terkait di dalamnya tunduk dan mematuhinya. Aturan tentu saja dibuat dengan tujuan agar supaya kehidupan semua orang menjadi tertib dan teratur serta kemudian menghadirkan suatu keadaan yang aman, damai dan sejahtera. Sehingga untuk mencapainya maka diperlukan ketaatan untuk bukan hanya sekedar melakukan tetapi jauh lebih penting daripada itu adalah menanamkan kecintaan atas setiap aturan-aturan yang ada itu. Sehubungan dengan hal itu kemudian telah mendorong banyak orang untuk mulai dengan disiplin mengajarkan setiap aturan itu dalam kehidupan keluarganya. Pengajaran ini bukan hanya dilakukan satu dua kali tetapi berulang-ulang agar supaya menjadi kebiasaan yang akan membawa seseorang sadar dan sekaligus menjadi sebuah kebiasaan yang bukan hanya menyenangkan/memberkati dirinya tetapi juga dapat berguna/bermanfaat dan memberkati banyak orang.

Sobat obor, sebagai orang muda kita diingatkan saat ini bagaimana pentingnya hidup dalam ketetapan, aturan dan perintah dari Allah sebagaimana yang dilakukan oleh bangsa Israel. Ulangan 6:1- 9 yang menjadi bacaan saat ini memulainya dengan mengatakan di ayat 1-2 agar orang Israel mendengar perintah yang adalah ketetapan Minggu, 9 Juni 2024 Renungan Harian Obor Penulis : Pdt. Andre R. M. Izaak, M.Th Ulangan 6:1-9 Ajarkan Berulang-ulang Perintah Tuhan” OBOR EDISI JUNI | 29 dan peraturan dari Tuhan Allah yang kemudian diajarkan oleh Musa. Ketaatan atas semua yang Tuhan Allah inginkan supaya seumur hidupmu (Ibr. kol hayyeka ulema`an, keseluruhan hari-hari hidup) engkau dan anak cucumu hidup takut Tuhan dan menikmati kehidupan yang lama/umur yang diperpanjang (Ibr. ya’arikun yameka dari kata ‘arak yom). Untuk itu orang Israel harus mendengar sebagaimana yang dibahasakan di ayat 3-4. Dengarlah hai Israel (Ibr. wesyama’ta dari syama) dan lakukanlah (Ibr. la`asot, perbuatlah/laksanakanlah) dengan setia (Ibr. wesyamarta, memegang/mengikuti perintah Tuhan) agar supaya baik keadaan mereka dan menjadi sangat banyak sebagaimana janji Tuhan atas mereka dengan negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Allah juga mengingatkan umatNya bahwa Ia adalah Tuhan yang esa (Ibr. Adonai ekhad). Oleh karena itu maka umat harus mengasihinya sebagaimana di katakan di ayat 5, kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap (Ibr. bekal dari kol, dengan seluruh) hatimu (Ibr. lebabka dari lebab, dapat diartikan juga sebagai akal budi), dan dengan segenap jiwamu (Ibr. napsyeka dari nepesy, nafasmu/nyawamu/kehidupanmu) dan dengan segenap kekuatanmu (Ibr. me’odeka dari me’od, tenagamu/semangatmu). Selanjutnya dari ayat 6-9 kita membaca ada perintah yang harus ditaati oleh umat Israel. Perintah ini harus diperhatikan (Ibr. al lebabeka dari lebab, harus kau taruh di dalam hatimu dan juga dalam akal budimu), harus diajarkan berulang-ulang (Ibr. wesyinnantam dari syanan, mengajarinya dengan tekun) kepada anak-anakmu dan membicarakannya (Ibr. wedibbarta dari dabar, memperkatakannya) dalam segala keadaan. Baik saat duduk, sedang dalam perjalanan, sedang berbaring ataupun sedang bangun. Dan untuk mengingat segala perintah itu maka Tuhan mau mereka mengikat sebagai tanda baik di tangan ataupun di dahi. Mereka juga harus menuliskannya di tiang pintu rumah dan pintu gerbang. Hal ini tentu agar supaya orang Israel mengingat dan tidak melupakan semua yang Tuhan ajarkan dalam setiap aturan dan perintah-Nya.

Sobat obor, melalui kitab Ulangan 6:1-9 kita diajak agar terus bersyukur dan kita diingatkan untuk: Pertama, kehidupan yang diberkati adalah kehidupan yang takut Tuhan. Keberhasilan menjadi milik kita saat mau hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Kedua, jangan hanya sekedar mau mendengar tetapi lakukanlah dengan setia firman-Nya. Ketiga, mengasihi harus dengan segenap hati/akal budi, jiwa, nafas hidup dan kekuatan yang Tuhan beri bagi kita masing-masing. Jangan setengah[1]setengah atau suam-suam kuku, kasihilah Tuhanmu sebab Dia terus mengasihimu. Keempat, tiada Allah selain Tuhan yang kita sembah dan kenal di dalam nama Tuhan Yesus sang juruselamat tiada yang lain. Kelima, jangan pernah berhenti untuk mengajarkan secara tekun/ berulang-ulang kebenaran di dalam Tuhan bagi semua orang dalam segala situasi dan kondisi yang kita jalani setiap waktu. Amin. (ARMI)