Pelayan Allah | Roma 13:4
Sobat obor, harus kita sadari bersama bahwa anarki bisa muncul jika tidak adanya pemerintah. Pemerintah bisa menjadi badan pengatur yang menegakkan prinsip keadilan dan hukum jika dalam suatu komunitas ada yang akan menciptakan kegaduhan dan keonaran. Ketika pemerintah sebagai yang diberi kuasa untuk menindak mereka yang jahat tidak menjalankan fungsinya dengan baik, maka pasti yang muncul adalah anarki. Kita tentu akan membenarkan jika orang mengatakan bahwa aturan/hukum di negara kita gampang dibeli. Kata “dibeli” untuk memudahkan jawaban mengapa koruptor yang jelas-jelas mencuri uang negara tetap dibiarkan bebas; sedangkan si miskin yang mencuri pisang dikebun orang untuk sekedar menyambung hidup agar tidak mati kelaparan, proses hukumnya cepat dan pelakunya langsung dijebloskan kedalam penjara. Tentu pernyataan ini tidak dalam rangka menginyakan segala perbuatan jahat sekecil apapun, namun tak kala lembaga pemerintah yang mempunyai kewenangan untuk memberikan keadilan tidak menjalankan tugasnya. Ia menjadi “buta dan tuli” terhadap keadilan, maka hukum masih jadi bayangan keadilan.
Sobat obor, Paulus memberikan patokan bagaiman orang Kristen menilai pemerintah. Bagi Paulus, pemerintah adalah hamba Allah; hamba Allah untuk mendatangkan kebaikan tapi juga hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat. Apa artinya jika kemudian Paulus memakai istilah hamba? Ini mengandung pengertian bahwa pemerintah harus melayani Allah. Setiap kerjanya adalah bagian dari pelayanannya kepada Allah, sehingga apa yang Allah inginkan harus ia jalankan. Pemerintah yang adalah hamba Allah, adalah pemerintah yang mau melayani dan bukan dilayani. Mari sebagai obor pembangunan kita berdoa, agar pemerintah kita akan menjadi hamba Allah yang baik. Amin (bfp)