Takluk berdasarkan suara hati | Roma 13:5

Sobat obor, kadang kita memimpikan sebuah dunia dimana tidak ada aturan. Oleh perkembangan dan tentu akhirnya ada penyimpangan – kehadiran aturan dirasa menekan. Ruang publik, organisasi dari besar sampai kecil dipenuhi dengan aturan dan birokrasi yang tampaknya menentukan setiap gerakan orang dialamnya. Kita menentang aturan yang merupakan penghinaan terhadap kebebasan dan berpendapat bahwa, “aturan itu ada untuk dilanggar”.

Paulus menjelaskan dalam bagian ini, bahwa pemerintah ditetapkan untuk menjadi hamba Allah dalam kebaikan. Tapi disisi lain juga bahwa pemerintah ada untuk membalaskan murka Allah kepada mereka yang berbuat jahat. Kuasa atau otoritas yang diberikan kepada pemerintah adalah untuk menegakkan keadilan, bukan kuasa itu digunakan pemerintah untuk menindas mereka yang lemah atau yang bersebrangan dengan kehendak pemerintah. Pemerintah yang berasal dari Allah tidak akan menggunakan instrumen-instrumen dalam pemerintahan untuk melanggengkan kekuasaanya, memperkaya diri, memuluskan kroni-kroninya untuk meraup untung. Paulus menjelaskan bahwa ketaatan kita pada pemerintah bukan hanya lahir dari ketakutan bahwa kepada pemerintah diberi ruang untuk membalaskan murka Allah, namun juga harus lahir dari suara hati kita.

Sobat obor, seorang negarawan pernah berucap: “Jangan tanyakan apa yang sudah negara berikan padamu, tapi tanyakanlah apa yang sudah engkau berikan kepada negara”. Kita diingantkan untuk “menanklukan diri”, atau sederhananya “taat pada pemerintah yang berasal dari Allah”. Penghormatan kepada pemerintah yang ditetapkan oleh Allah, dapat menjadi bentuk ketaatan pada Allah yang telah menetapkan dan melahirkan pemerintah itu. Kita harus sadar bahwa, tanpa ketegasan pada penegakan aturan dan tidak adanya kesadaran komunal untuk mematuhinya, maka kita akan meluncur dengan cepat kedalam kekacauan. Amin (bfp)

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×