Menyuarakan Kebenaran Bukan Kepalsuan | Yeremia 29:8

Ketika diutus Tuhan menjadi nabi bagi bangsa Israel, Yeremia menyerukan dua hal. Pertama, supaya Israel menyerah saja dan tidak memberontak melawan Babilonia. Sebab menerima kenyataan ini dengan rela, berarti menerima dengan tanggung jawab tangan penghukuman Allah. Kedua, supaya Israel bertobat. Bukan persekutuan militer dengan Mesir yang akan memerdekakan mereka, tapi pertobatan kepada Allah.

Yeremia disuruh bekeliling kota mengenakan kuk, sebagai tanda bahwa Yehuda wajib dan rela menanggung kuk penjajahan Babilonia. Cara ini kemudian membangkitkan amarah bangasanya. Seorang yang bernama Hananya, yang dipercaya nabi juga ikut-ikutan memanggul kuk. Tapi kuk itu kemudiam dipatahkannya di depan umat yang menyaksikannya. Kata Hananya: “Beginilah firman Tuhan semesta alam, Allah Israel: Aku telah mematahkan kuk Raja Babel itu. Dan dalam waktu dua tahun, semua barang jarahan serta orang-orang buangan akan dikembalikan”. Karena berita yang dibawakan palsu belaka, Yeremia menyebutnya nabi Palsu. Mereka bukan diutus Tuhan, namun justru memberikan harapan palsu yang menarik simpati banyak orang. Kiranya umat tidak percaya dan tertipu dengan kedatangan mereka.

Sobat obor, pada akhirnya sesuatu yang enak didengar pasti disukai dan lebih mudah untuk diterima. Bangsa Yehuda lebih percaya perkataan Hananya yang penuh kepalsuan dibandingkan perkataan Yeremia yang mengandung kebenaran. Perkataan Hananya lebih menentramkan hati umat yang ingin segera dibebaskan dari perbudakan. Namun, justru nubuat Yeremialah yang teruji. Sebab Yeremia berbicara sesuai kehendak Tuhan, dan bukan berdasarkan kehendaknya sendiri. Menyadari hal demikian, tentu membuat kita waspada dalam mengambil sikap. Jangan cepat terbuai atau tergoda dengan hal-hal yang kelihatannya indah dan sedap dipandang. Kebenaran kadang menyakitkan, tapi disitulah kualitas iman teruji. Jika benar kita mau menjunjungnya, jangan pernah takut untuk berkorban. Kita membutuhkan orang-orang muda seperti Yeremia. Yang berani mengambil keputusan untuk keluar dari zona nyamannya demi menyuarakan kebenaran. Amin (MT)

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×