Sadar Diri Itu Baik | Yakobus 4:9
Ada sebuah kisah tentang seorang wanita yang berada diambang kematian, yang telah menjalani kehidupan dengan baik dan bermoral, tanpa pernah merasa membutuhkan Juruselamat. Namun ketika seorang pendeta menawarkan diri untuk datang dan berbicara dengannya, wanita tersebut mengizinkannya berkunjung. Pendeta itu menjelaskan bahwa jalan keselamatan hanyalah oleh kasih karunia melalui iman kepada Kristus. Setelah menekankan bahwa Yesus telah mati bagi dosa semua orang, termasuk dirinya, sang pendeta mendesak wanita itu untuk mempercayai sang Juruselamat. Lalu wanita itu menjawab: “Maksud Anda, jika ingin diselamatkan maka saya harus datang kepada Allah dan berkata bahwa hidup begitu kotor saya seperti orang lain, juga seperti orang yang paling jahat?” “Ya,” jawab si pendeta, “hanya itu satu-satunya jalan.” Wanita itu berpikir sejenak dan menjawab, “Kalau begitu, saya tidak mau!” Kesombongan dan ketidakrelaannya untuk datang kepada Kristus sebagai orang berdosa membuat ia harus menghadapi penghakiman Allah. Ia lupa menyadari bahwa orang yang “baik” sekalipun tidak layak berdiri di hadapan Allah yang kudus.
Sobat obor, pada dasarnya kita semua adalah orang berdosa, Jhon Calvin mengungkapkan salah satu pokok ajaranya dengan total depravity; kerusakan total. Bahwa karena jatuhnya manusia dalam dosa membuat dosa masuk kedalam semua sendi kehidupan dan hanya oleh kasih Allah dengan penebusan Tuhan Yesus Kristus di Salib maka kita diselamatkan. Total depravity mengingatkan kita terus untuk sadar bahwa kita addalah manusia berdosa yang malang dan layak untuk berduka atas keberdosaan itu, layak untuk meratapi hidup dalam dosa dan untuk merendahkan diri terus dihadapan Tuhan.
Sobat obor, ayat ini dimaksudkan bagi kita agar menyesali dengan sesungguh- sungguhnya terhadap dosa yang kita lakukan. Penyesalan yang harus diikuti dengan pertobatan akan membawa hidup kembali ke jalan Tuhan. Sebagai pemuda gereja, marilah kita membuka hati dan diri untuk dibaharui selalu oleh Roh Kudus dengan pertobatan dan pembaharuan diri. Amin (KK)