IMANMU TELAH MENYELAMATKAN ENGKAU | Markus 5:21-43 | Pdt. Frany Prokla Kuron, S.Th
Sobat obor, dalam hidup susah dan senang, gumul dan kelegaan, sukses dan gagal merupakan kepastian. Semua itu bagian dari hidup. Sama seperti tamu; kadang datang bergantian dan bisa juga datang bersamaan. Semua kita mengalaminya, keadaan hidup tentu mempengaruhi suasana hati. Gumul, kehilangan sesuatu, masalah keluarga, gagal mewujudkan keinganan, hati jadi sedih. Sukses, berhasil, nilai study baik, lulus sekolah, memperoleh pekerjaan, dapat promosi, hati jadi senang. Itu manusiawi! Tapi semoga kita awas diri! Ada yang tabah, taat dan setia pada Tuhan walau bergumul atau sakit; ada juga yang tidak. Ada yang tetap rendah hati, dekat dengan Tuhan ketika berhasil, sukses, tapi ada juga yang jadi sombong, tinggi hati, sampai melupakan Tuhan.
Sobat obor, janganlah keadaan melunturkan iman. Malahan sebaliknya, iman bertahan dalam berbagai keadaan bahkan iman kepada Tuhan mengubah keadaan karena Tuhan menyediakan dan memberi jalan keluar! Iman menyembuhkan. Iman menyelamatkan. Keadaan yang orang percaya alami dimaknai sebagai pengalaman iman sehingga yang disyukuri bukan hanya keberhasilan tapi juga kegagalan. Yang jadi kesaksian bukan hanya kelegaan tapi juga pergumulan. Dalam kelemahan, Allah menguatkan. Sakit, Allah menyembuhkan. Sebaliknya ketika sukses, berhasil, Senang, bahagia, Allah mengingatkan untuk rendah hati, peduli pada sesama dan bersyukur pada Tuhan. Dalam sehat maupun sakit, cari Tuhan, Puji Tuhan! Kita sadar Allah bekerja dalam setiap musim kehidupan. Pengalaman iman atau pengalaman bersama dengan Tuhan tentu saja sangat subjektif. Setiap kita memiliki pengalaman unik/khas menyaksikan, merasakan dan merenungkan perbuatan Tuhan yang ajaib. Pengalaman iman memperkokoh iman, dan mendorong orang percaya untuk mewujudkan iman dalam ucapan dan perbuatan yang benar guna membangun persekutuan.
Sobat obor, dalam Alkitab kita menemukan kesaksian Paulus, dicatat oleh Lukas rekan seperjalanannya, dalam bukunya yang kedua, Kisah Para Rasul tentang kesaksian Paulus bertemu dengan Kristus dalam perjalanan ke Damsyik (Kisah 9:2-9). Kita juga akan temukan Para Rasul memberikan kesaksian tentang pengalaman iman mereka bersama Kristus. Dikisahkan seorang percaya dalam tulisannya yang diilhamkan Roh Kudus, Matius 17:24-27. Di Kapernaum pemungut bea bait Allah meminta bea dua dirham kepada Yesus dan Petrus, Untuk membayar itu Yesus menyuruh Petrus pergi memancing ke danau. Yesus berpesan; «Dan ikan pertama yang dipancing, tangkap dan buka mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya”. Uang itulah yang digunakan untuk membayar bea, bagi Yesus dan bagi Petrus. Bacaan kita saat ini menyaksikan pengalaman iman para murid, Yairus, perempuan yang sakit pendarahan, dan orang banyak yang melihat mujisat yang dilakukan oleh Yesus.
Ketika tahu Yesus ada di daerahnya, Yairus seperti orang yang lainnya menyambut Yesus sebab mereka semua menanti-nantikan Dia. Yairus seorang kepala rumah ibadat dan anaknya sedang sakit. Momen bertemu dengan Yesus dijadikan kesempatan oleh Yairus untuk memohon supaya Yesus meletakkan tangan atas anaknya supaya anak itu selamat dan tetap hidup. Yairus percaya Yesus mampu menyembuhkan anaknya, Yesus meng-iakan permohonan Yairus dan pergi bersamanya dengan orang banyak terus mengikuti Yesus.
Dalam perjalanan menuju ke rumah Yairus seorang perempuan yang sakit pendarahan dengan keyakinan yang besar bisa sembuh hanya dengan menyentuh jubah dari Yesus. Kepada perempuan itu Yesus berkata:
«Hai anaku-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!» Ketika Yesus masih berbicara berita mengejutkan datang. Anak Yairus yang sedang sakit ternyata sudah mati. Tapi Yesus tetap datang ke rumah Yairus dan bukan hanya menyembuhkan anak itu dari sakitnya tapi membangkitkannya.
Pengalaman iman para murid, Yairus, dan perempuan yang sakit pendarahan menyaksikan bahwa Yesus adalah Tuhan. Perempuan yang sakit pendarahan percaya, dan dia sembuh. Yesus berkata kepadanya
«Imanmu telah menyelamatkan engkau». Yairus percaya Yesus bisa menyembuhkan anaknya, bukan hanya menyembuhkan tapi Yesus mampu membangkitkannya. Sobat obor firman ini mendorong kita mempercayakan diri sepenuhnya kepada Yesus. Iman kepada Yesus menyembuhkan, membangkitkan, meneguhkan, memulihkan dan menguatkan kita dalam berbagai keadaan hidup yang mesti kita jalani. Amin (fpk)