ASAL KUJAMAH SAJA JUBAHNYA, AKU AKAN SEMBUH | Markus 5:25-29
Agatha dari Sisilia adalah orang percaya yang jadi martir. Ia seorang perempuan. Parasnya sangat cantik dan berasal dari keluarga bangsawan, ia berikrar menyerahkan seluruh hidup dan dirinya kepada Tuhan Yesus. Gubernur Romawi kafir mendengar kabar tentang kecantikan Agatha dan menyuruh orang untuk membawa gadis itu ke istana untuk dijadikan sebagai isterinya. Tapi Agatha menolak perintah sang Gubernur karena ia ingin mempersembahkan hidupnya bagi Yesus. Singkat cerita agatha disiksa dengan kejam tapi keteguhan dan kesetiaan imannya tidak goyah.
Sobat obor, menarik ketika bacaan kita saat ini mengangkat tentang seorang perempuan yang menderita. Karena sakit yang dialami, ia kehilangan semua yang dimiliki guna pengobatan supaya boleh sembuh. Bukan membaik malahan sakitnya semakin parah. Penderitaannya dijalani selama 12 tahun. Ia tahu tentang Yesus, pengajaran dan mujisat yang dilakukan Yesus telah sampai ke telinganya. Ketika mendengar Yesus ada di daerahnya, ia berusaha bertemu dengan Yesus. Rasa sakit yang dialaminya tidak jadi penghalang untuk bertemu. Perempuan itu percaya Yesus mampu memulihkan penyakitnya dan membawa dia keluar dari penderitaannya. Ia merasa tidak pantas dan takut untuk berbicara langsung dengan Yesus, sehingga ia memberanikan diri untuk hanya sekedar menyentuh jubah Yesus, pikirnya; asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh. Dengan sembunyi-sembunyi ia melakukan apa yang ada dipikirannya. Ayat 29 bacaan kita saat ini memberikan kesaksian, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Sobat obor, terkadang perempuan sering diperlakukan dengan tidak adil. Dipandang lemah, tak berdaya, tidak dianggap dan disepelekan. Padahal perempuan tidak kalah dengan laki laki, bahkan mampu lebih dari laki-laki. Termasuk juga berkaitan dengan iman kepada Yesus. Agatha dari Sisilia dan perempuan yang sakit pendarahan dalam bacaan kita memperlihatkan iman mereka yang luar bisa kepada Yesus. Ditengah kelemahan dan keterbatasan, ada ketabahan dan percaya yang besar pada Yesus. Amin (fpk)