CERITA TENTANG TUHAN | Keluaran 18:1
Ajakan dan imbauan “saring sebelum sharing” selalu didengungkan untuk mencegah penyebaran hoaks atau berita bohong. Namun, tetap saja hoaks dengan cepat menyebar dan membanjiri masyarakat, lebih-lebih pada saat ada peristiwa atau bencana besar. Perkembangan teknologi membuat informasi dapat menyebar ke banyak orang dengan waktu singkat, namun karena psikologis manusia yang lebih bereaksi terhadap informasi yang negatif, berita buruk maupun kontroversi telah menyebabkan banyak sekali informasi negatif menjadi viral. Penelitian yang dilakukan oleh Kiss dan Bichler menunjukan bahwa yang negatif jauh lebih mudah menyebar daripada yang positif. Meskipun sebenarnya orang lebih suka membaca informasi positif namun karena marah dengan dengan informasi negatif akhirnya kemarahan tersebut menjadi pendorong untuk menyebarkan informasi negatif tersebut. Sebagai contoh seseorang yang tiba-tiba menjadi terkenal setelah membuat rekaman video yang memperlihatkan kesombongannya, rekaman yang diunggah ke media sosial mendorong warganet untuk berkomentar dan membagikannya sehingga menjadi sangat viral. Komentar dari warganet hampir seratus persen bernada negatif dan cenderung menghujat, tetapi yang menarik meskipun dihujat habis-habisan orang tersebut tidak memperlihatkan rasa tertekan bahkan meladeninya sehingga dalam sekejap dia menjadi seperti selebritis.
Sobat obor, dalam pembacaan kita saat ini diceritakan bahwa ada kabar yang tersiar sampai ke telinga Yitro, imam Midian. Yitro adalah mertua Musa. Kabar atau cerita apakah yang didengar oleh Yitro? Dengan jelas Alkitab menulis bahwa “segala yang dilakukan Allah kepada Musa dan kepada Isarel, umat-Nya”. Kisah ini memberi pelajaran bagi kita, bahwa yang harus kita sebarkan agar di dengar orang adalah berita tentang perbuatan Tuhan yang ajaib, bukan gossip atau hoax.
Sobat obor, mari kita sediakan waktu setiap hari untuk menikmati doa yang berkualitas, mempelajari Alkitab dan dengan tenang merenungkan Firman-Nya. Makin kita menggunakan waktu secara intim dengan Tuhan dan Firman-Nya, makin mudah bagi kita mengenali suara Tuhan dan pimpinan-Nya dan menyuarakan kebenaran itu dengan melakukannya dalam kehidupan kita. Amin (b