BERDAYA GUNA ATAU BERDAYA RUSAK | Keluaran18:9-11

Dalam kehidupan, kita akan selalu mendapat kesempatan untuk mengalami proses perjumpaan. Setiap hari, selalu saja ada orang-orang yang kita temui. Kita bertemu dengan keluarga, dengan teman sekerja, dengan tetangga, dengan teman gereja, bahkan juga dengan orang-orang yang mungkin belum kita kenal sebelumnya, baik secara maupun melalui media sosial atau video call. Ketika kita berjumpa dengan orang lain, maka akan ada interaksi satu dengan yang lain. Ada kalimat ajaib sebuah iklan parfum bahwa «kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda», maka kita akan berusaha menghadirkan kesan pertama yang begitu menarik. Pertanyaannya, apakah dampak dari perjumpaan itu berdaya guna atau tidak?

Diceritakan bahwa ketika mereka bertemu, Musa membungkuk dan mencium Yitro, sikap Muka tersebut adalah ungkapan rasa hormat. Musa kemudian menjelaskan kepada Yitro semua yang telah terjadi sejauh ini, bagaimana tangan Tuhan menyertai Musa, dan ada respon dari Yitro; ia memuji Tuhan.

Sobat obor, lain halnya perjumpaan layaknya yang di lakukan para orang-orang percaya pada saat ini. Mari kita tengok dalam kehidupan kita sehari-hari di masyarakat, dilingkungan kerja dan sebagainya. Perjumpaan apapun bagi kita sebagai pengikut Kristus, mestinya meneladani perjumpaan yang dilakukan Musa dan Yitro dimana keduanya bisa merasakan saling menghormati. Bukan sebaliknya kadang kita saling mencurigai, menyalahkan dan lain sebagainya, ada kalanya perjumpaan digunakan untuk mengumbar aib orang lain, menunjukkan pihak ketiga yang berbeda keadaan, pemahaman dan berbeda kepentingan. Hal yang demikian hendaknya sedikit demi sedikit kita tinggalkan sebaiknya kita belajar saling memahami, walaupun berbeda kepentingan serta keadaan dan lain sebagainya. Kita diajarkan belajar saling berbagi dalam keadaan apapun.

Lalu sobat obor, bagaimana dengan kita? Masih ingatkah kita akan perjumpaan kita dengan Yesus Kristus, saat kita sedih, rapuh, suka dan duka. Saat Tuhan Yesus berusaha untuk meyakinkan kita bahwa sungguh Tuhan Yesus itu sungguh hidup, disanalah setiap perjumpaan menjadi sangat berarti. Amin (bfp)