BROKEN HEART | Hakim-Hakim 11:34-35

Sobat Obor, pernahkah kita mengalami patah hati atau broke heart saat melangkah di hidup ini? Jawabannya pasti pernah atau bahkan seringkali mengalami hidup yang demikian. Entah saat putus cinta, saat dikecewakan teman, saudara, orang yang dipercayai, dan sebagainya. Mengalami patah hati tentu adalah situasi yang tidak menyenangkan. Bagaimana cara menghadapi broken heart? Renungan ini hendak memberikan motivasi bagi kita semua.

Renungan ini menjelaskan soal Yefta seorang yang gagah perkasa mengalami situasi hidup yang sedang patah hati/hancur hati. Hatinya menjadi hancur luluh saat mendapati anak perempuannya yang tunggal menyambut kehadirannya ketika tiba di rumah. Yefta bersedih karena ia telah bernazar ke Tuhan ketika Tuhan memberi kemenangan baginya, siapa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui/menyambut dia, maka akan menjadi kepunyaan Tuhan dipersembahkan sebagai korban bakaran. Namun yang luar biasa ungkapan ayat 35 mengatakan bahwa ia tidak dapat mundur menandakan walau dalam keadaan hati yang hancur Yefta tetap akan melakukan tanggung jawabnya di hadapan Tuhan, dia tetap mewujudkan apa yang telah dia nazarkan kepada Tuhan.

Sobat obor, renungan hari ini memotivasi kita saat menghadapi situasi hidup yang patah hati/hancur luluh, kita harus tetap optimis melangkah dalam rancangan Tuhan. Kita tidak boleh mengeluh, bersungut- sungut, marah, protes kepada Tuhan, atau bahkan kita tidak boleh lari, bersembunyi, meninggalkan situasi hidup yang demikian tapi kita harus berupaya untuk tidak mundur walaupun hati kita sedang sakit; hati terasa hancur berkeping-keping, kita tetap akan melangkah dalam kehendak Tuhan; kita tidak akan bermasa bodoh, tidak mudah menyerah pada segala yang direncanakan Tuhan dalam hidup ini. Ingatlah teman-teman, walaupun terkadang kita mengalami Broken Heart tapi jangan sampai Broken Faith. Ingat ada Yesus yang selalu setia menemanimu. Amin (sfm)