KASIH SETIA DAN PENGAMPUNAN | Mazmur 25 : 4 – 7

sobat Obor, ketika kita masih anak-anak, ingatkah betapa tergantungnya kita kepada papa dan mama kita. Betapa senangnya kalau kita berjalan dan tangan kita digenggam oleh orang tua kita. Rasa-rasanya tak ada siapapun dan apapun yang akan menganggu kita karena kita punya perisai yang hebat yaitu orang tua kita. Kita sepertinya tak peduli ke manakah arah jalan kita karena kita tahu bahwa orang tua kita tak mungkin akan menyesatkan atau membuat kita celaka. Demikian pula seharusnya perasaan kita terhadap Tuhan. Kita yang hidup percaya kepada Tuhan harus sungguh-sungguh bergantung kepada Tuhan karena kita tahu berjalan bersama Dia pasti aman. Pemazmur dalam bacaan ini mengungkapkan rasa bergantungnya kepada Tuhan. “beritahukan jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku”. Seperti seorang anak yang mengharapkan arah jalannya dituntun Tuhan, demikian pula seorang yang bergaul dengan Tuhan mengharapKan tuntunan jalan-Nya.

Seorang Daud juga tahu sepenuhnya bahwa seluruh kehidupannya merupakan anugerah semata-mata dari Tuhan. Rahmat dan kasih setia Tuhanlah yang membuat ia ada, bahkan seluruh perjalanan umat Israel. Tapi Daud tetap berseru kepada Tuhan. “Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setiamu, ya Tuhan!” Bukan berarti Tuhan alpa dan abai terhadap janji- Nya, tetapi Daud yang hidup bergantung kepada Tuhan tetap meminta hal itu kepada Tuhan sebagai tanda kebergantungannya. Demikian pula dengan dosa-dosanya. Daud tahu Tuhan yang penuh anugerah itu selalu mengampuni dosa, tapi ia tetap meminta kepada Tuhan karena ia tahu manusia sering kali tidak dapat bertahan hidup kudus dan benar, tetapi Allah selalu mengampuni dan memberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Seharusnya hidup kita sebagai pemuda Kristen demikian. Dengan penuh kesadaran selalu meminta pengampunan atas dosa kita, tetapi juga dengan penuh syukur selalu mengakui bahwa atas kasih dan rahmat Tuhan pula kami ada. Amin (DLW)

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×