Buah Kasih Sayang | Lukas 2: 43-44
Dorothy Nolte seorang pendidik Australia berkata: anak yang hidup dengan kecaman, akan belajar mencela. Anak yang hidup dalam suasana permusuhan akan belajar bertengkar. Anak yang hidup dengan ejekan, akan menjadi pemalu. Anak yang hidup dalam suasan iri, akan menjadi pembenci. Sebaliknya, anak yang hidup dalam dukungan, akan belajar untuk percaya diri. Anak yang hidup dengan pujian akan belajrar untuk menghargai. Anak yang hidup dalam suasana adil akan belajar bersikap adil. Anak yang hidup dengan rasa aman, akan mempunyai iman. Dan anak yang hidup dalam suasanq diterima, akan belajar menemukan kasih dalam dunia.
Sobat obor, bagian bacaan ini merupakan teks satu-satunya peristiwa masa kecil Yesus yang dicatat dalam injil. Ia didik secara luar biasa oleh orang tua-Nya. Pada usia 12 tahun, Yesus menunjukan karakterNya yang unik sebagai Anak Allah sekaligus Anak manusia. Ketika orang tuanya kembali ke Nazaret, Yesus tertinggal di Yerusalem. Bukan karena mereka kurang memperhatikan Yesus, melainkan biasanya para wanita dalam rombongan itu berangkat lebih dahulu, karena jalan mereka lambat. Kaum pria berada di rombongan belakang, karena jalan mereka lebih cepat. Kedua rombongan baru akan bertemu setelah tiba di rumah penginapan pada waktu malam. Inilah pertama kali Yesus menghadiri perayaan paskah. Tidak diragukan bahwa Yusuf menyangka Yesus bersama-sama dengan Maria, dan Maria menyangka Ia justru bersama-sama dengan Yusuf sampai ketika mereka bertemu dan menyadari Yesus telah hilang. Mereka kembali ke Yerusalem mencari Yesus. Jarak dari Nazaret Ke Yerusalem kira- kira 150 km. Mereka harus kembali melakukan perjalanan yang jauh, agar bisa menemukan Yesus.
Sobat obor, saat menyadari Yesus hilang, mereka begitu cemas. Hal itu disebabkan karena mereka begitu mengasihi Yesus. Kehangatan kasih sayang orang tua yang ikut mewarnai pertumbuhan Yesus, yang dalam perkembangannya kemudian Yesus sangat peka terhadap orang lain. Hati- Nya selalu penuh dengan kehangatan kasih sayang. Itulah buah hubungan kasih sayang antara anak dan orangtua. Semoga kita turut merasakannya. Amin (MT)

