Taat | Lukas 2: 50-51
Lukas 2:50-51 melanjutkan kisah Yesus yang ditemukan di Bait Allah oleh orang tua-Nya setelah mereka mencarinya selama tiga hari. Ketika Yesus berkata, «Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus
berada di rumah Bapa-Ku?» Maria dan Yusuf tidak sepenuhnya mengerti maksud perkataan-Nya. Namun, meskipun mereka tidak mengerti, Yesus kembali ke Nazaret bersama mereka dan hidup dalam ketaatan. Yesus menunjukkan sikap rendah hati yang luar biasa. Meskipun Dia memiliki kesadaran penuh tentang identitas-Nya sebagai Anak Allah, Dia tidak menolak untuk hidup di bawah otoritas orang tua-Nya. Ketaatan Yesus kepada Maria dan Yusuf tidak berarti bahwa Dia melupakan misi ilahi- Nya, melainkan ini menunjukkan bahwa Yesus hidup dalam keseimbangan antara misi surgawi-Nya dan tanggung jawab duniawi-Nya.
Maria dan Yusuf tidak memahami perkataan Yesus, tetapi mereka tetap menjalankan peran mereka sebagai orang tua-Nya. Maria, khususnya, “Menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya” (Lukas 2:51). Ini menunjukkan bahwa, meskipun ada hal-hal yang tidak kita mengerti, kita dapat menyimpan dan merenungkannya dalam hati kita, menantikan waktu Tuhan untuk mengungkapkan maknanya.
Sobat obor, ketaatan Yesus kepada orang tua-Nya di Nazaret mempersiapkan Dia dalam pelayanan publik-Nya diwaktu yang akan datang. Hidup selama bertahun-tahun di dalam keluarga dan masyarakat Nazaret merupakan bagian dari proses pematangan yang diperlukan bagi Yesus dalam kemanusiaan-Nya. Begitu juga dengan kita, ketaatan dalam perkara-perkara kecil atau dalam situasi yang tidak kita mengerti adalah persiapan bagi panggilan yang lebih besar dari Tuhan. Kadang- kadang, kita menganggap ketaatan sebagai sesuatu yang tidak penting atau membatasi kebebasan kita. Ketaatan dalam hal-hal sehari-hari justru mempersiapkan hati dan karakter kita untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar di masa depan. Bacaan ini mengajarkan kita pentingnya ketaatan, bahkan ketika kita tidak mengerti seluruh rencana Tuhan. Yesus memberi kita contoh tentang bagaimana kita harus hidup dalam ketaatan, kerendahan hati, dan iman, sambil percaya bahwa Tuhan sedang bekerja melalui segala sesuatu yang kita alami. Amin (MT)