Jangan Kehilangan Kasih | Kejadian 21:14-16
Sobat obor, melalui pembacaan di hari ini kita melihat dua tokoh dengan sikap yang berbeda dalam mempraktekkan kasih. Pertama adalah Abraham yang memperlihatkan kebesaran hatinya sekalipun ia sebenarnya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja tetapi tidak sampai kehilangan kasih. Tentu saja kita bisa melihat dari sikap Abraham yang dengan sukarela pagi-pagi telah bangun dan kemudian dikatakan di ayat 14 mengambil roti serta sekantong air dan memberikannya kepada Hagar. Hal ini tentu saja memberi kesan bagi kita bahwa sekalipun Abraham sedang bersedih tetapi tidak membuat dia kehilangan kasih terhadap Hagar dan Ismael. Tetapi berbeda dengan Hagar, kita membaca di ayat 15-16 bahwa ketika air yang di kantong itu sudah habis, dia meninggalkan Ismael di bawah semak-semak. Lalu kemudian ia duduk agak jauh karena ia tidak tahan melihat anaknya mati. Sementara duduk Hagar kemudian menangis dengan suara nyaring. Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan bagi kita bagaimana mungkin seorang Ibu membiarkan atau meninggalkan anaknya dan hanya melihatnya dari jauh serta menangis sekeras-kerasnya? Bukankah seharusnya ketika ia mengasihi anaknya maka ia tetap menjaga, mendekap atau memberikan semangat melewati pergumulan yang sedang mereka hadapi. Hagar juga bersikap seperti kebanyakan manusia pada umumnya yang hanya menangis menghadapi pergumulan tetapi lupa berdoa dan bermohon kepada Tuhan.
Sobat obor, pengorbanan adalah bagian penting dalam mempraktekkan kasih dalam kehidupan iman yang kita percaya. Tanpa pengorbanan kasih hanyalah sebuah kata yang indah untuk di dengar. Tidak ada kasih tanpa pengorbanan sebab setiap orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri dia tidak memiliki kasih. Belajar dari kasih yang ditunjukkan oleh Abraham yang walaupun dalam keadaan yang tidak baik-baik saja tetap menunjukkan kasihnya. Serta juga belajar dari Hagar tentang kecemasan dan ketakutan yang akhirnya membuat dia malahan mengorbankan orang lain yang sebenarnya harus dia lindungi dan kasihi. Sambil mengingat bahwa kasih Allah dalam Yesus Kristus telah menyelamatkan kita sebagai orang muda lewat pengorbananNya di salib. Amin (ARMI)