Siapa Yang Terbesar ? | Matius 18:1-2

Sobat Obor, saat Samuel diminta Tuhan untuk mengurapi calon raja yang baru dari kota Betlehem, Daud tidak diperhitungkan oleh Isai, ayahnya.  Itu karena Daud dianggap masih kecil. Sehingga saat Samuel datang dan mengundang keluarga Isai untuk datang ke upacara pengorbanan, Isai hanya mengajak anaknya laki-laki yang menurutnya dianggap layak untuk hadir di upacara pengorbanan tersebut. Sedangkan Daud tidak diajak, dan dibiarkan menggembalakan kambing domba. Namun pada akhirnya Allah berkenan justru bukan kepada kakak- kakak dari Daud namun Daudlah yang dipilih menjadi Raja atas Israel. Ia yang dianggap masih kecil dan lemah, tidak dipandang sama sekali namun ialah yang menjadi Raja dan menjadi yang terbesar.

Sobat Obor, dikalangan murid Yesus terjadi perdebatan tentang siapa yang terbesar dalam Kerajaan sorga, pertanyaan ini sesungguhnya ditujukan kepada diri mereka sendiri, yang secara tersirat mau mengungkapkan bahwa mereka lebih besar dari yang lainnya. Pertanyaan ini dijawab Yesus dengan beberapa pernyataan dalam Matius 18 ini, namun yang pertama dilakukan Oleh Yesus adalah memanggil seorang anak kecil dan menempatkan anak kecil itu di tengah tengah mereka.

Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus ini sangatlah mendalam maknanya. Ketika sekumpulan orang dewasa sedang saling klaim yang terbesar, Yesus justru membawa anak kecil yang secara fisik lemah, secara mental belum dewasa, dan yang pengetahuannya masih sangat minim serta masih bergantung kepada orang tua. Namun, menempatkan anak kecil ditengah tengah mereka, menyadarkan mereka agar tidak tinggi hati dan mau menjadi terbesar dalam Kerajaan Allah. Kita meyadari bahwa seseorang dakui besar bukan hanya karena ia adalah seorang yang kuat, tua, pintar dan memiliki kuasa. Tetapi ada waktunya kita harus mengakui bahwa yang tulus, lemah, kecil dalam padangan manusia justru berkenan dihadapan Allah kita. Amin (KK)