Menjadi Yang Terbesar | Matius 18:4-5
Sobat obor, sebagai manusia biasa, adalah hal yang wajar jika kita ingin menjadi yang terbesar diantara orang lain disebuah komunitas atau lingkungan. Ini juga dapat menjadi sarana kita untuk menguasai, mengendalikan orang lain sesuai dengan kemauan kita. Hal inilah yang membuat mengapa orang sangat ingin menjadi yang terbesar. Tidak terkecuali dalam kekhidupan murid murid Yesus, bahkan mereka saling berdebat tentang siapa yang terbesar dalam kerajaan Allah.
Sobat obor, untuk menjadi yang terbesar dalam kerajaan Allah, Yesus memberikan suatu statement yang kontroversial dalam pandangan para murid. Bukannya yang paling gagah, pintar, dewasa yang dikatakan terbesar tetapi sebaliknya yang menjadi seperti anak kecil. Tentu saja anak kecil dalam hal ini bukannya yang berkonotasi negatif; seperti sifat kekanak kanakan, manja dan sebagainya tetapi seorang dewasa iman yang memiliki ketulusan dan kepolosan yang berharap dan bergantung sepenuhnya kepada Allah.
Sobat obor, dimasa muda ini, haruslah kita semakin dewasa dalam Iman, sehingga kita akan semakin mengenal Allah dan KerajaanNya. Kita juga akan memahami dengan baik bagaimana sifat dan sikap hidup orang yang percaya kepada Allah. Kita tahu bahwa untuk datang kepada Allah maka kita harus menyambut DIA seperti anak kecil. Kemudian kita juga diajarkan tentang kerendahan hati, karena dalam konteks Alkitab, bukan yang meninggikan diri yang menjadi terbesar atau tertinggi tetepi sebaliknya siapa yang merendahkan dirilah akan menjadi yang terbesar bahkan dalam kerajaan Allah. Kerendahan hati dan kerendahan diri tentu saja diwujudkan dalam relasi dengan takut akan Tuhan. Kita harus hidup dengan tidak merendahkan orang lain, tidak mennyombongkan diri dengan kelebihan kelebihan kita, baik itu harta, kedudukan, status sosial, ekonomi dan politik. Karena sangat jelas dalam bagian bacaan ini, Allah selalau menginginkan orang-orang yang rendah hati. Amin (KK)