Jangan Menganggap Rendah Anak Kecil | Matius 18:10-11
Ada kisah tentang salah satu tokoh paling berpengaruh dunia yaitu Albert Einstein. Ia adalah manusia jenius yang memiliki penemuan yang luar biasa. Einsten adalah simbol dari kejeniusan dan kecerdasan. Namun tahukah kamu, Einsten pada masa mudanya adalah anak yang dianggap bodoh? Dia tidak bisa berbicara sampai usia 4 tahun dan baru bisa membaca ketika usianya 9 tahun. Dia juga pernah dikeluarkan dari sekolah, dia menjadi sasaran bully dari teman teman sekolahnya. Guru-gurunya ada juga yang merendahkan dia. Namun kebaikan Tuhan begitu nyata dalam hidup Albert Einstein sehingga dari seorang anak yang bodoh dan terbelakang, yang dibully dan direndahkan berubah menjadi salah satu ilmuwan palking berpengaruh di muka bumi.
Sobat obor, sebagai umat Tuhan kita diajarkan untuk tidak memandang rendah orang lain, dalam hal apapun. Karena Allah tidak pernah membiarkan anak anak yang ia kasihi direndahkan oleh orang lain, dan Allah juga tidak menghendaki anak anaknya untuk merendahkan orang lain. Selanjutnya, kita diajak belajar dari Albert Einstein. Jika kita diperhadapakan pada kondisi dimana kita direndahkan, dipandang sebelah mata maka, tetaplah kuat dan fokus dalam kasih Kristus dengan mengingat Firman Tuhan dalam perikop ini “ada malaikat mereka di Sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di Sorga”.
Sobat obor, Allah tidak menginginkan kita merendahkan orang lain. Ia akan menghukum kita jika melakukannya. Ia pula akan melindungi kita, jika kita yang mengalami penderitaan akibat direndahkan oleh sesama. Bagian paling akhir perikop ini menyatakan bahwa Allah akan datang untuk menyelamatkan yang hilang, Ia datang untuk menyelamatkan mereka yang berdosa, tertindas, direndahkan. Karena itu, marilah kita mewujudkan hal ini dalam kehidupan kita, jadikan pelayanan pemuda untuk menjangkau mereka yang termarginalkan, terkucilkan oleh berbagai hal di dalam dunia, karena untuk hal itu juga, Tuhan Yesus datang ke dunia. Amin (KK)