Cintailah Kebenaran Dan Damai | Zakaria 8:1-19 | Pdt. Stephanie I. Sandala, S.Teol

Sobat Obor, semoga masing-masing kita ada damai dihati, sehingga damai inilah akan menuntun hidupkita sehingga kita boleh jadi pembawa damai bagi kehidupan orang lain. Tema kita berbicara tentang cintailah kebenaran dan damai. Berbicara tentang kebenaran dan damai tentu setiap kita pasti berharap ada kebenaran dan kedamaian. Tidak ada orang menginginkan kebohongan dusta fitnah atau perselisihan dan pertikaian. Karena hal itu tidak akan membawa sucakita dan kebahagian melainkan ketakutan dan ketidaknyaman. Sedangkan dalam Yesaya 32: 17 berkata dimana ada kebenaran disitu akan tumbuh damai sejahtera dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama- lamanya. Dan hal ini yang dicari dan rindukan setiap kita sebagai anggota ditengah keluarga, persekutan maupun dimana kita menjalani rutinitas setiap hari.

Sobat obor, dalam perikop bacaan kita saat ini menceritakan tentang pemulihan umat Allah ketika sekian lamanya mereka menderita dalam pembuangan di babel dan seketika kembalinya ke Yerusalam diperhadapkan dengan kehancuran kota Yerusalem yang harus mereka bangun kembali. Mereka mengalami itu dikarenakan ulah mereka sendiri yang tidak taat dan setia kepada Allah, meskipun demikian Allah juga tidak membiarkan mereka menderita terus menerus. Allah merindukan pemulihan bagi umat-Nya. Kehadiran Tuhan di Sion dan Yerusalem menjadi jaminan pasti hadirnya damai sejahtera yang sangat lama dirindukan. Yehuda menyadari tatkala Tuhan meninggalkan tempat-tempat itu, semua harapan kandas, mereka menjadi tawanan di pembuangan. Bahkan Yerusalem sebagai kota kudus dihancurkan musuh menjadi puing-puing. Namun Zakaria menyampaikan sebagaimana disebutkan dalam ayat 2 bahwa ketika Tuhan kembali ke Sion maka Yerusalem akan disebut Kota Setia dan Gunung Sion dikatakan Gunung Kudus. Sebutan ini menunjukpada keadaan damai sejahtera dimana Tuhan datang mencurahkan berkat- berkatNya. Gambaran hadirnya damai sejahtera :

Keadaan penduduk terjamin, dimana kakek-kakek dan nenek- nenek duduk dijalan Yerusalem sambil memegang tongkat serta anak- anak bermain aman (5,6)

Kehidupan ekonomi sejahtera; pohon anggur akan memberi buah dan tanah akan memberihasilnya dan langit akan memberi air embunnya (12)

Keadaan ini akan disebut orang “Hal Ajaib”. Zakaria menyampaikan bahwa keadaan damai sejahtera yang penuh dengan hal-hal ajaib yang diterima dan disaksikan mereka, semuanya itu adamaksud dan tujuan dari Tuhan. Mereka tidak akan menjadi kutuk tapi diubahkan Tuhan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Untuk melakukan tugas menjadi berkat, mereka tidak perlu takut kepada bangsa-bangsa sekitarnya terutama kepada babel yang pernah menghancurkan mereka. Bagaimana tugas untuk menjadi berkat?

  1. Berkatalah benar seorang kepada yang lain (16a)
  2. Laksanakan hukum yang mendatangkan Damai (16b)
  3. Jangan merancang kejahatan di dalam hatimu (17a)
  4. Janganlah bersumpah palsu (17b)
  5. Cintailah kebenaran dan damai (19b)

 

Sobat obor, dalam kehidupan berjemaat, semua terpanggil membangun bait Allah baik secara fisik maupun Rohani. Secara fisik adalah bangunan gedungnya, tapi secara rohani yaitu pembangunanumat yang harus mengalami revolusi mental. Dengan rajin berdoa dan beribadah, berani mengubahpola pikir dan karakter yang tidak benar menjadi karakter Kristus yang penuh damai. Matius 5:9 berkata “berbahagialah orang yang membawa damai karena akan disebut anak-anak Allah”. Ciri- ciri orang pembawa damai dan mencintai kebenaran yaitu : membenci kejahatan serta menghindari karakter yang dibenci Allah seperti; berbohong dan menyebarkan berita-berita palsu (hoax), bersaksi dusta, bertindak tidak adil dan melakukan hukum yang tidak benar (suka suap).

Oleh sebab itu sebagai umat Tuhan terlebih sebagai obor pembangunan yang adalah generasi penerus dan tulang punggung gereja, marilah kita gunakan kesempatan ini dengan mencintailah kebenaran dan perdamaian. Jauhilah hal-hal yang mencelakakan orang lain dan diri sendiri. Terus menjadi pembawa obor yang bisa menebarkan terang tersebut. Dan ciptakan kehidupan untuk saling membantu, menolong serta berusaha menciptakan kedamaian diantara satudengan yang lain. Yakobus 3:18 berkata; “Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalamdamai untuk mereka yang mengalami damai”. Amin (sis)