Jadilah Kuat | Zakaria 8:9-13

Sobat obor, berbicara tentang menanam, tidak terlepas daripada musim. Istilah musim bukan hal yang asing lagi bagi manusia, siapapun dia, pasti hidup didalam musim itu. Terlebih lagi para petani yang senantiasa menunggu musim panas untuk menuai. Mereka akan bercocok tanam sesuai dengan musimnya. Kata “musim” mengingatkan kita kepada sebuah istilah “iman musiman”. Istilah ini ditujukan untuk orang-orang yang hanya beriman ketika mengalami kegembiraan, tetapi ketika mengalami penderitaan beranggapan bahwa Allah menjauhkan diri dari mereka seperti yang dialami oleh bangsa Israel dalam kitab Zakharia. Bangsa Israel menjadi putus asa dan pada akhirnya Yeruselem menjadi sunyi sepi. Situasi dan keadaan inilah yang melatarbelakangi pemberitaan Zakharia ketika menyampaikan Firman Tuhan yang menjadi bacaan kita saat ini.

Sejak pertama kali umat Tuhan kembali ke Yerusalem, Bait Allah sudah pernah mulai dibangun. Namun sayang terhenti di tengah jalan. Hagai sudah berkhotbah, mendorong umat kembali meneruskan pembangunan yang terbengkalai. Zakharia melalui serangkaian penglihatan, mendorong semangat umat untuk mengantisipasi pemulihan dari Tuhan dengan mulai membangun rumah-Nya tersebut. Namun kelihatannya, tidak ada tanda-tanda pembangunan itu akan kembali terwujud. Mengapa demikian? Paling sedikit dua alasan mengapa umat Tuhan lambat bahkan lalai membangun rumah Tuhan. Tekanan musuh yang membuat mereka ketakutan dan lumpuh dan himpitan ekonomi yang membuat mereka lebih peduli rumah masing-masing. Janji-janjiNya sungguh menguatkan hati umat, terutama pengharapan akan damai sejahtera menjadi dambaan umat ketika umat baru kembali dari pembuangan dan mendapatkan Yerusalem yang sudah porak-poranda. Dimana Hagai dan Zakaria mendorong umat untuk kuatlah hatimu. Sebab sebelum waktu itu. Sebelum orang-orang memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan pembangunan kembali, keadaan mereka memang benar-benar sulit: Kerja tidak dibayar, dan perselisihan antar pendudukmengiringi serangan para musuh dari luar. Tetapi sekarang Ketaatan mereka telah mengubah keseluruhan pandangan. Tuhan telah melibatkan diri untuk memberkati mereka dan usaha mereka. Memberi semuanya itu, sebagai miliknya. Berkat-berkat alam tidak lagi ditahan; semua akan diberikan sebanyak-banyaknya.

Sobat obot, jangan menyerah dengan keadaan tetap berjuang. Optimis dalam hidup, jangan takut kuatkanlah hati, berharaplah kepadaNya, jadilah petarung yang sesungguhnya dan menangkanlahsetiap pertandingan yang ada. (Briana Scurry), ”Jiwa pemenang selalu berjuang untuk menjadi lebih baik. Pemenang tidak hidup dalam kemenangan masa lalu.” Amin (sis)