Doa Agar Kedatangan-Nya Membawa Harapan Baru | Mazmur 72:1-11 | Pdt. Andre R. M. Izaak, M.Th

Sobat obor, ada ungkapan yang dikutip dari Nina_math yang berkata kalau bosan dengan harapan palsu pergilah ke Bekasi karena disana ada harapan indah. Tetapi jika harapanmu tidak lagi indah pergilah ke Tangerang karena disana ada harapan kita. Dan jika kemudian disana kita kehilangan harapan cobalah balik kembali ke Bekasi sebab disana masih ada harapan baru. Ungkapan harapan yang digunakan diatas berbicara tentang nama lokasi/perumahan dalam suatu daerah. Akan tetapi sebenarnya inilah yang menjadi harapan setiap manusia dalam kehidupan yang dijalani. Setiap manusia selalu berusaha untuk mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya. Sebagaimana sepasang kekasih memiliki harapan bahwa hubungan mereka akan berlanjut ke jenjang pernikahan. Atau harapan seseorang yang sedang melamar pekerjaan agar ia dapat diterima sebagai karyawan. Tentu semua yang baik dan indah menjadi tujuan dari setiap harapan yang kita dambakan. Hal ini juga yang menjadi dambaan kita saat memilih Presiden dan Wakil Presiden di negara tercinta Indonesia. Juga saat kita telah melewati pemilihan kepala daerah di daerah kita masing-masing. Tentu saja ada perbedaan tetapi jangan biarkan perbedaan itu kemudian menjadikan satu dengan yang lainnya sebagai musuh dan bukan lagi sahabat. Kita semua berharap dan tentu saja berdoa agar supaya hasil dari setiap pemilihan kepala daerah baik Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota serta Bupati dan Wakil Bupati akan membawa harapan baru bagi semua masyarakat termasuk kita yang juga adalah warga gereja.

Sobat obor, Mazmur 72:1-11 adalah suatu doa dan pengharapan Mesias di muka bumi. Suatu doa pengharapan tentang sang Raja Mesias yang dicita-citakan umat Israel yang berasal dari keturunan raja Daud. Mazmur ini mula-mula digunakan saat raja baru yang naik takhta. Lama kelamaan kemudian doa ini menjadi cermin untuk menilai hasil pemerintahan raja dan mengingatkan dia akan cita-cita yang belum terlaksana. Oleh karenanya kita melihat dari awal Mazmur ini di ayat 1-4 mengungkapkan kiranya Tuhan memberikan (Ibr. Nathan, menyerahkan) hukum-Nya (Ibr. misypat) dan keadilan (Ibr. tsedaqah, kebenaran/ ketulusan hati) kepada raja. Sehingga dengan keadilan yang berasal dari Tuhan menjadikan raja mampu mengadili (Ibr. din, menghukum/ memberi keadilan) dan membebaskan orang-orang yang tertindas (Ibr. wa`aniyeka dari `ani, orang miskin/orang yang rendah/orang tanpa milik pusaka/orang sengsara). Hal ini akan membawa dampak damai sejahtera (Ibr. syalom, perdamaian/keutuhan), kebenaran, keadilan (Ibr. yispot dari syapat, menaruh/meletakkan keadilan) dan bahkan akan meremukkan (Ibr. daka, menghancurkan) para pemeras-pemeras (Ibr.`asyaq, penindas orang miskin). Kemudian di ayat 5-7 pemazmur hendak mengungkapkan kiranya raja itu berhasil atau sukses. Hal ini dimulai dengan ungkapan awal kiranya lanjut umurnya sehingga sang raja dapat menjadi alat berkat yang diibaratkan seperti hujan yang turun dan seperti dirus hujan yang menggenangi bumi. Akhirnya pemazmur mengungkapkan di bagian akhir bacaan kita di ayat 8-11 kiranya raja dihormati oleh bangsa- bangsa. Dikatakan di ayat 9, penghuni padang belantara dan musuh- musuh berlutut (Ibr. kara`) di hadapan-Nya (Ibr. panim) serta menjilat (Ibr. lakhak, akan menjilat) debu. Kemudian di ayat 10-11 kiranya raja-raja yang lain membawa persembahan dan menyerahkan upeti (Ibr. qarab ’esykar, akan mempersembahkan/menyerahkan upeti/hadiah) serta semua raja akan sujud menyembah (Ibr. syakah lo kol melek, dan ya semua raja akan sujud dihadapan-Nya) dan semua bangsa akan menjadi hamba-Nya (Ibr. kol qoyabad, dan semua bangsa akan melayani-Nya).

Sobat obor, sebagaimana pemazmur mendoakan dan mengharapkan pemerintahan yang baik maka kita pun sebagai orang muda saat ini memilki harapan dan doa yang sama. Berdoalah terus bagi setiap pemimpin yang telah terpilih agar menjadi pemimpin yang adil, benar dan mendatangkan damai sejahtera bagi bangsa dan kota dimana kita hidup. Jangan pernah berhenti sebagai orang muda untuk berdoa agar keadilan, kebenaran dan damai sejahtera Allah menyertai dan memberkati kita semua di masa-masa penantian ini. Jangan pernah berhenti untuk mengupayakan keadilan, kebenaran dan menghadirkan damai sejahtera bagi semua orang dimulai dari diri kita masing-masing. Selamat memasuki Masa Raya Adven yang pertama. Amin(ARMI)