Tunas Isai Yang Akan Datang | Yesaya 11:1-10 | Pdt. Stefanus Mawitjere, M.Th
Sobat obor, dalam suatu artikel berisi tentang 7 pemimpin yang sangat terkenal dalam sejarah dunia: Raja Daud, Alexander Agung, Adolf Hitler, Mao Zedong, Napoleon Bonaparte Abraham Lincoln, Winston Churchill. Tapi sehebat apapun mereka ada batasan wilayah kekuasaan dan ada batasan waktu kekuasaan. Apakah ada Pemimpin yang tak terbatas oleh wilayah dan waktu ? DIALAH RAJA DI ATAS SEGALA RAJA. Dalam kitab Yesaya menjelaskan bahwa Dia adalah Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai (Yes 9:5).
Dalam konteks Yesaya 1 – 39 berbicara soal nubuatan sebelum terjadinya pembuangan di Babel akibat ketidaksetiaan dan pemberontakan kepada Tuhan (Pasal 1 dan 2) tapi Tuhan juga menjanjikan hadirnya Raja damai bagi umat-Nya. Khusus dalam konteks perikop kita dapat melihat bahwa Yesaya dipakai oleh Tuhan untuk menasihati Ahas (raja Yehuda) yang sedang diperhadapkan dalam situasi politik yang sangat sulit yaitu ada konspirasi dan ancaman serangan dari Rezin (raja Aram) dan Pekah (raja Israel). Saat itu hati Ahas dan umat Yehuda gemetar ketakutan seperti pohon-pohon bergoyang yang ditiup angin (Yes 7:1-2). Yesaya menasihati Ahas supaya teguhkan hati, tetap tenang, jangan takut, jangan kecut. Ahas juga diberikan suatu tawaran yang luar biasa yaitu mintalah tanda dan pertolongan dari Tuhan tetapi mirisnya Ahas menolak untuk meminta pertolongan Tuhan. Ahas lebih tertarik meminta pertolongan dari raja Asyur (2 Raj 16:7) bahkan sampai menguras perbendaharaan istana raja dan rumah Tuhan untuk memberi persembahan kepada raja Asyur. Ini jelas adalah penghinaan yang hebat kepada Tuhan Allah karena jelas ini adalah tindakan memandang remeh kekuatan Tuhan Allah dan lebih bersandar pada raja Asyur bahkan allah-allah mereka (2 Taw 28:23) daripada bersandar pada TUHAN yang adalah RAJA di atas segala raja. Tapi pada akhirnya, Tuhan menunjukkan kuasa-Nya dengan memakai Asyur bukannya membantu Ahas tapi menyesakkannya (2 Taw 28:20). Ini tentu membuah Ahas bahkan umat Yehuda ada dalam situasi mengerikan, menakutkan, membingungkan, dan kehilangan pengharapan. Dalam situasi inilah maka muncul nubuatan soal RAJA DAMAI.
Sobat obor, dalam perikop ini menjelaskan bahwa Raja Damai tersebut adalah suatu tunas yang akan keluar dari tunggul Isai dan taruk akan tumbuh dari pangkalnya. Taruk/cabang (Ibr: Netser) memiliki kesamaan kata dengan Nazaret yang juga diyakini berasal dari akar kata Ibrani Netser רֶצֵנ sehingga membuat kita yakin bahwa ini adalah nubuatan yang jelas mengarah kepada Yesus Kristus yang dalam Matius 2:23 disebut Orang Nazaret. Dalam Yesaya 11:1-5 kita dapat melihat bahwa ada gambaran yang sangat jelas soal siapa Raja damai dan Raja Damai tersebut akan dipenuhi dengan 7 anugerah Roh. Teolog Amerika yaitu Prof. Gleason Archer mengatakan bahwa 7 anugerah Roh itu bersifat adikodrati sehingga Dia akan menunjukkan kepemimpinan yang adil, benar dan damai. Dia akan menghakimi dengan benar, adil dan tepat karena Dia Mahatahu (Latin: Omni Science). Kita juga dapat belajar bahwa kehadiran Raja Damai akan mendatangkan kedamaian yang sungguh luar biasa. Itulah yang secara jelas disampaikan dalam metafora-metafora di ayat 6-8, serigala tinggal bersama domba, macan tutul berbaring dengan kambing, lembu dan singa makan bersama, dst. Ini jelas adalah suatu situasi yang di luar logika tapi menjadi mungkin karena dalam pemerintahan-Nya kehadiran Raja damai akan mendatangkan damai sejahtera. Bahkan bukan hanya bangsa Yehuda yang akan mengenal-Nya tapi seluruh bumi ibarat laut dipenuhi dengan air demikian seluruh bangsa di bumi akan tunduk kepada-Nya.
Sobar obor, renungan ini hendak memberikan motivasi firman yang sangat berharga bagi kita sebagai generasi muda: Pertama. Saat kita diperhadapkan dalam masalah apapun itu, masalah dalam studi, pekerjaan, pertemanan, cita-cita, cinta, kesehatan, atau apapun itu, maka jadikan Yesus sebagai jawaban. Seperti Filosofi populer “Jesus is the answer.” Masalah sebesar apapun tidak dapat melebihi besarnya kuasa dan kasih- Nya. Kedua, kehadiran Yesus sebagai Raja damai tentu memberi makna yang sangat berharga supaya kita termotivasi hidup di dalam Dia. Doktrin penting dalam alkitab mengajarkan bahwa Yesus Kristus mengatakan hukum yang terutama yaitu Kasih (Kasihilah Tuhan dan kasihilah sesama). Ketiga, firman ini memotivasi kita semua bahwa Yesus adalah Raja di atas segala raja, Yesus adalah penguasa di sorga dan di bumi (Mat 28:18). Hanya Dia yang pantas kita puji dan sembah dalam kehidupan kita. Di akhir renungan ini ada kalimat bijak yang berkata: ada banyak nama yang hebat di dunia ini tapi hanya ada satu nama yang pantas disembah dan dimuliakan yaitu Yesus Kristus Raja atas segala raja. Amin (SM)