Pesta Untuk Tuhan | Lukas 1:26-28
Kita telah berada dalam minggu Adven ke-IV. Adentus dalam bahasa Latin artinya kedatangan. Suatu masa di mana seharusnya manusia berharap penuh pada Allah. Berharap pada kasih karunia yang menyelamatkan semua orang percaya. Setelah melalui masa adven, kita tiba pada hari natal. Natal artinya kelahiran atau hari lahir. Latinnya: Dies Natalis. Inilah suatu masa dimana kasih karunia itu tergenapi. “Salam” kata Malaikat Gabriel kepada Maria (Luk. 1:28). Kata Yunani untuk “salam” adalah “chairo” yang berarti “bersukacitalah.”
Memang istilah kasih karunia mempuya arti yang indah dalam Perjanjian Baru. Sebuah tindakan dan kemurahan hati yang hadir dari kasih yang tulus, kemauan yang baik, dan maksud yang baik dari seseorang yang lebih tinggi/mulia kepada orang yang lebih rendah, tetapi amat dikasihinya. Natal mau mengatakan pada dunia ini, bahwa ia mempuyai Allah yang baik, Allah yang bermurah hati, Allah yang mengasihi, Allah yang berkemauan baik, bermaksud baik, Allah yang berkasih karunia. Sebab itu bersukacitalah.
Sobat obor, saat ini, apakah natal juga menjadi kabar baik bagi kita? Jika kita melihat perang masih terjadi di mana-mana. Antar negara, wilayah, kota bahkan desa. Yang lebih tragis lagi perang masih terjadi antar keluarga, antar diri sendiri. Adakah berita natal menjadi kabar baik bagi kita, jika saudara-saudara kita masih banyak dirundung duka, hidup dalam kelaparan, telanjang, terasing, diperlakukan tidak adil, bahkan disekitar kita banyak yang hidup dalam kekurangan. Mungkin selama ini kita bersimpati tapi kurang berempati. Kita kurang untuk turut merasakan betapa banyakanya sesama kita yang butuh pertolongan. Hati kita memang dipenuhi sukacita saat natal tiba. Tapi sayang, sukacita itu hanya kita wujudkan dalam bentuk ‘pesta’ untuk diri kita dan bukan untuk Tuhan. Kita yang berpesta. Mau Tuhan hadir atau tidak, tidak ada bedanya. Sobat obor, semoga dihari ini kita menyadari bahwa natal bukan sekedar ‘pestaku, kepentinganku, hariku, penampilanku’. Tapi natal adalah pesta iman atas karunia Allah yang harus disambut dengan kerendahan hati. Amin (MT)