Bukan Sekedar Makan Minum | Lukas 1:35-36
Kita akan takjub saat nabi Mikha yang hidup jauh sebelum Yesus lahir, bernubuat tentang kedatanganNya, lengkap dengan menyebutkan tempat lahirNya Yesus, yaitu Betlehem Efrata. Nubuat mikha tergenapi saat Yesus benar-benar lahir di Betlehem Efrata. Efrata adalah nama marga bangsa yang tinggal di wilayah Betlehem. Dalam Yohanes 7 : 42 biasa juga disebut Betlehem yang kecil, berbeda dengan Yerusalem dengan bangunan-bangunan yang megah (Mika 3 : 10). Disini kita melihat keistimewaan dari kelahiran Yesus. Tidak ada seorang manusiapun, selain Yesus yang kelahirannya sudah diberitahukan berabad-abad sebelumnya.
Begitu juga dengan ketakjuban Maria saat mendengar siapa sesungguhnya anak yang ia kandung. Sebelum benar-benar melihat dan menggendong Yesus, Maria telah mendengar bahwa anak yang dikandungnya bukanlah orang biasa seperti dirinya. Dia adalah Anak Allah Yang Maha Tinggi. Dan Tuhan Allah mengaruniakan kepadaNya tahta Daud, Bapa leluhur-Nya. Ia yang akan menjadi Raja atas dunia dan kerajaanNya tidak akan berkesudahan. Karenanya, pantaslah kedatanganNya kita sambut dengan penuh ketakjuban.
Sobat obor, disegala tempat dan disegala penjuru, entahkan di tempat mayoritas atau minoritas, ditempat aman atau penuh konflik, ditengah tengah kelimpahan dan serba kekurangan, natal tetap kita rayakan. Mengapa saudara-saudara? Karena Yesus mempunyai arti dihidup kita. Roh natal adalah roh Yesus yang didalamnya terdapat keteduhan, kesehajaan dan kemurahan hati. Begitu roh itu menyala dalam hati kita, maka damai begitu indah kita rasakan. Sehingga alangkah baiknya dan indahnya jika roh itu menyala bukan hanya pada hari natal tapi sepanjang tahun, setiap saat dalam hidup kita. Roma 4:17 berkata “sebab kerajaan Allah bukan soal makan dan minum, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh roh kudus”. Begitu juga dengan natal, ia bukan sekedar makan, minum, tapi soal kebenaran, damai sejahtera yang melimpah yang ada dalam hati kita. Amin (MT)

