Menjadi Berkat | Kejadian 12:2

Sobat obor, kita mungkin akan bertahan di tempat atau suasana yang memberikan kenyamanan bagi kita, akan sulit bagi kita bertahan di tempat kerja yang lingkungan dan orang orangnya yang toxic sehingga membuat tidak nyaman bekerja. Kita mungkin akan memilih resign, kalau teman kerjamu toxic, rese, licik. Orang mungkin akan lebih memilih kenyaman daripada memiliki segalanya namun dilingkungan yang buruk. Lingkungan yang sudah pasti akan cenderung kita pertahankan daripada mengambil resiko memilih sesuatu yang tidak pasti.

Sobat obor, bacaan kita hari ini berbicara tentang janji Allah kepada Abram. Allah berjanji akan memberkati Abram menjadi bangsa yang besar. Dan tidak hanya itu saja ternyata berkat yang diterima Abram menjadikan Abram juga menjadi berkat bagi orang lain. Kesaksian Alkitab hari ini setidaknya memberikan pelajaran bagi kita. Pertama, Abram menjadi bangsa yang besar bukan karena dirinya sendiri tetapi karena Allah. Kedua, Allah adalah sumber berkat bagi Abram dan bagi keturunannya. Baik dunia maupun manusia tidak dapat memberkati dirinya Adakalanya ketika kita diberkati, lalu kita menjadi egois dan menganggap bahwa berkat yang kita terima dari Tuhan itu adalah berkat bagi diri kita sendiri. Kita melupakan apa yang difirmankan Tuhan kepada Abram bahwa ia diberkati juga supaya ia menjadi berkat bagi yang lainnya. Pada dasarnya sikap egois atau orang yang egois memiliki sifat serakah meskipun tidak selalu nampak bahwa itu serakah. Orang yang egois sebetulnya menyimpan ketakutan dan kekhawatiran akan kehilangan apa yang menjadi miliknya atau haknya, dan sebetulnya orang tersebut memiliki kebutuhan yang besar akan ketenteraman atau keamanan, orang yang egois memiliki sifat serakah meskipun tidak selalu nampak serakah, orang egois sebetulnya menyimpan ketakutan, kekhawatiran. Apa yang dia khawatirkan, dia takut kehilangan apa yang menjadi miliknya atau haknya maka itulah dia tidak rela kehilangan sedikitpun yang sudah menjadi miliknya. Amin (BFP)