PENYAKIT HATI : SUKA MENUDUH | Daniel 3:8-12

Seberapa bebas kebebasan manusia? Tidak terbatas! Begitu kata mereka yang menganut paham bahwa manusia memiliki kehendak  bebas  sebebas-bebasnya  sebagaimana  sudah diberikan Tuhan kepada dirinya. Atas nama kebebasan itu pula manusia meliarkan pikirannya untuk menghasilkan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi. Atas nama kebebasan, orang bisa berpendapat seenaknya dan semaunya. Hak ini memberikan setiap orang ruang untuk mengungkapkan pendapat, menyampaikan kritik, dan bahkan menentang kebijakan pemerintah. Namun, dalam era digital saat ini, terutama melalui media sosial, kebebasan ini sering kali disalahgunakan. Banyak yang tidak lagi membedakan antara kritik yang sah dengan fitnah atau penghinaan.

Dibalik kebanggaan atas kebebasan tersebut, ternyata juga menyimpan persoalan yang sebenarnya sangat memprihatinkan, yaitu bahwa saling tuduh menuduh, serang menyerang, dan jatuh menjatuhklan dianggap hal biasa. Membangun kepercayaan dengan menjatuhkan orang lain. Ketika menuduh orang lain melakukan perilaku tidak etis dijadikan senjata untuk menimbulkan kepercayaan dalam diri. Ingin membangun citra baik namun dengan menjatuhkan orang lain dengan tuduhan yang mengandung fitnah.

Sobatobor, carayangsamajugadilakukanolehorang Kasdim. Mereka menuduh orang Yahudi, dalam hal ini; Sadrakh, Mesakh dan Abednego sebagai orang-orang yang tidak mengindahkan titah raja. Tentu ini menjadi masalah yang paling penting bagi mereka adalah penyembahan. Kepada siapa mereka akan sujud? Ini adalah masalah politik sekaligus spiritual. Masalah politik, ini berarti pembangkangan terhadap perintah raja. Ini jadi masalah spiritual karena mereka akan disuruh menyembah patung.

Sobat obor, sebagai orang-orang yang telah diselamatkan oleh Kristus, mari kita perhatikan apa yang dikatakan oleh firman Tuhan kepada kita hari ini, yaitu : tidak saling memfitnah dan menuduh. Tapi saling memperhatikan dan saling melayani satu dengan yang lain dengan kasih. Amin (BFP)

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×