JURANG PEMISAH | Lukas 16: 25-26

Kisah tentang orang kaya dalam Lukas 16 menantang kita untuk berpikir ulang tentang prioritas hidup. Perumpamaan ini mengingatkan kita bahwa hidup ini sementara, dan kekayaan, status, atau kenyamanan duniawi tidak akan membawa kita kepada kehidupan kekal jika kita tidak hidup dengan kasih dan perhatian kepada sesama. Sebagai orang percaya, kita diajak untuk menyadari pentingnya hidup untuk perduli.

Dalam perikop dikatakan bahwa setelah kematian, ada jurang besar yang memisahkan orang kaya dari Abraham dan Lazarus. Di sisi lain, Lazarus yang telah menderita di dunia, kini mengalami penghiburan kekal. Sementara orang kaya yang hidup nyaman di dunia kini mengalami penderitaan kekal. Jurang ini menunjukkan bahwa keputusan dan tindakan di dunia ini membawa dampak yang tidak bisa diubah dalam kekekalan. Ini menegaskan bahwa setelah kematian, tidak ada kesempatan lagi untuk beralih dari tempat hukuman menuju tempat berkat. Hidup di dunia adalah waktu satu-satunya untuk bertekun didalam Tuhan. Mereka yang telah memilih untuk hidup hanya bagi diri sendiri tanpa pertobatan dan tanpa belas kasih di dunia akan menerima konsekuensinya di kehidupan kekal. Sebaliknya, mereka yang menderita tetapi hidup dalam kesetiaan kepada Tuhan akan memperoleh penghiburan kekal. Jurang ini menunjukkan bahwa keadilan Allah akan ditegakkan dengan cara yang tidak dapat diganggu gugat.

Sobat obor, jurang yang tidak dapat diseberangi di antara orang kaya dan Lazarus mengingatkan kita bahwa pilihan hidup di dunia membawa konsekuensi kekal. Kita dipanggil untuk hidup dengan kasih dan kepedulian terhadap sesama, serta untuk mengutamakan hubungan dengan Tuhan. Setelah kematian, tidak ada lagi kemungkinan untuk berpindah dari tempat siksaan menuju tempat berkat. Di kehidupan kekal, setiap orang akan menerima sesuai dengan perbuatannya. Amin (MT)

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×