BERULANG-ULANG | ULANGAN 31 : 12

Sobat Obor, kalau kita mahir dan punya jam terbang lama membawa kendaraan, kita pasti tak merasa kesulitan mengoperasikan  berbagai  fungsi  dalam  kendaraan,  baik medan normal ataupun berat, baik keadaan terang ataupun gelap. Tapi coba kita ingat, ketika kita baru belajar mengendarainya, semua kelihatan sulit dan berat. Bahkan jalan yang lebar pun kelihatan sempit. Banyak orang yang terhenti belajar mengendarai kendaraan karena takut dan tidak pernah mulai mengendarainya di jalanan sendirian. Banyak orang yang sudah tahu cara mengendarai kendaraan tapi tak pernah berani membawanya sendirian di jalanan. Kunci mahirnya seseorang driver adalah pembiasaan. Pembiasaan itu dilakukan dengan terus belajar berulang-ulang.

Umat Israel sebagai umat pilihan Allah diperintahkan untuk mendengar hukum Taurat. Umat di sini tidak dikhususkan hanya kategori tertentu. Tetapi meliputi laki- laki, perempuan dan anak- anak bahkan orang asing yang diam bersama dengan umat Israel. Mendengar hukum Taurat adalah sebuah kewajiban. Karena dengan mendengar Taurat yang dibacakan secara rutin maka umat akan belajar takut akan Tuhan. Perhatikan dalam ayat ini digunakan kata ‘belajar’ untuk menegaskan bahwa takut akan Tuhan itu memerlukan proses pendidikan karakter diri. Tidak datang dengan sendirinya. Umat diajar untuk melatih diri supaya takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan di sini dapat diartikan sebagai rasa hormat, kagum dan ketaatan kepada Tuhan. Sebuah keunikan bahasa Alkitab karena dalam Amsal 1:7 bahwa takut akan Tuhan merupakan permulaan pengetahuan. Jadi sebuah urutan kehendak Tuhan: mendengar hukum Taurat supaya umat takut akan Tuhan karena takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. Betapa pentingnya pengajaran tentang takut akan Tuhan berulang-ulang diperdengarkan kepada umat. Maknanya sampai hari ini di zaman modern ini sepertinya tetap serupa: bahwa Taurat yang kemudian digenapkan menjadi hukum Kasih kepada Tuhan maupun manusia harus terus diajarkan berulang-ulang kepada keturunan dan seterusnya. Amin. (DLW)