PILIH MANA, ORANG BIJAK ATAU ORANG FASIK? | AMSAL 9:7-9
Sobat Obor, Mana yang kita pilih jalan lebar, mudah dilalui, bebas hambatan, atau jalan kecil, berkelok-kelok, berkerikil tajam dan penuh hambatan? Tentu kita akan memilih lewat jalan yang mudah ketimbang jalan yang sukar. Tidak salah! Sekarang pertanyaannya diubah, pilih mana, jadi orang bijak atau orang fasik? Jika jawaban kita jadi orang bijak, maka kita harus memenuhi undangan hikmat dan menjauhi undangan kebodohan sebagai mana yang dinasehatkan dalam amsal 9:1- 18.
Amsal 9 memperlihatkan kepada Kita dua orang perempuan yang berseru. Yang satu hikmat dan yang satu kebodohan. Kedua perempuan itu mengundang orang-orang yang lewat di dekat mereka. Tentu ada yang tergiur untuk mengikuti undangan yang disampaikan. Ada yang mengikuti ajakan hikmat dan ada yang ikut ajakan kebodohan. Hikmat mendirikan rumah megah dengan tujuh tiang (1) yang menggambarkan kekokohan. Hikmat akan mengadakan pesta besar (2). Lalu dia mengirim pelayan-pelayannya untuk berseru-seru di atas di tempat tempat yang tinggi di kota, guna mengumandangkan undangan kepada orang-orang di sana (3). Hikmat mengundang orang yang tidak berpengalaman dan yang tidak berakal budi untuk datang menyantap hidangannya (4-5) supaya mereka membuang kebodohan, lalu hidup dan mengikuti jalan pengertian (6). Kemudian kebodohan diperkenalkan dengan sebutan cerewet, tidak berpengalaman, dan tidak tahu malu (13). Seperti Hikmat, dia juga memanggil orang yang lalu lalang dari tempat yang tinggi (14). Ia juga mengundang orang yang sama dengan yang diundang oleh Hikmat, yaitu orang yang tidak berpengalaman dan yang tidak berakal budi. Namun berbeda dengan Hikmat, kebodohan menyediakan air curian dan makanan yang dimakan secara sembunyi-sembunyi (17). Orang yang memilih untuk menyantap hidangannya akan menuju kematian (18).
Kedua perempuan itu mewakili dua pilihan, orang bijak atau orang fasik? Keduanya menawarkan persekutuan. Orang-orang yang diundang harus memutuskan siapa yang mereka pilih. Jika mereka memilih mengikuti hikmat, mereka akan beroleh hidup (6); tetapi jika memilih ilah, mereka akan beroleh kematian (18). Sobat obor semoga kita tidak salah memilih. Amin. (FPK)

