PERMULAAN HIKMAT ADALAH TAKUT AKAN TUHAN | AMSAL 9:10
Sobat Obor, dalam Alkitab, kata yang diterjemahkan sebagai “takut” dapat berarti beberapa hal. Kata ini dapat merujuk pada teror yang dirasakan seseorang dalam situasi yang menakutkan (Ulangan 2:25). Kata ini dapat berarti “rasa hormat” seperti seorang hamba yang takut kepada tuannya dan melayaninya dengan setia (Yosua 24:14). Takut juga dapat berarti rasa hormat atau kagum yang dirasakan seseorang di hadapan kebesaran (Yesaya 6:5). Takut akan Tuhan adalah kombinasi dari semua hal yang disebutkan diawal tulisan ini.
Bacaan kita saat ini menuliskan; Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal yang Mahakudus adalah pengertian. Takut akan Tuhan adalah awal dari hikmat. Suatu waktu Tuhan menampakkan diri kepada raja Salomo dalam mimpinya, dan berkata: “Mintalah apa yang hendak kuberikan kepadamu.” Cerita lengkapnya dapat kita baca dalam 1 Raja-raja 3:1-15. Singkatnya Salomo meminta hikmat untuk mampu menjadi pemimpin yang baik. Dari cerita Salomo kita mengerti bahwa permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan. Salomo takut akan Tuhan dan kepadanya dikaruniakan hikmat.
Sobat obor, hidup takut akan Tuhan mendorong kita untuk memiliki kesadaran yang terus menerus akan Dia, rasa hormat yang mendalam kepada-Nya, dan komitmen yang tulus untuk menaati-Nya. Takut akan Tuhan, Dalam kita mazmur pasal 1 mengunakan kalimat “jalan orang benar”, tapi juga mazmur yang lain mengunakan kalimat “melekatkan hati kepada Tuhan”, kehidupan yang dekat dengan Tuhan awal dari hikmat. Sobat obor Amsal 9 menuliskan buah dari hikmat ialah kehidupan sedangkan akibat dari kebodohan ialah kematian. Tentu ketika melihat konsekunsi dari hikmat dan kebodohan, dan kita disuruh untuk memilih, tentu kita akan memilih hikmat. Ketika kita memilih hikmat berarti kita harus hidup takut akan Tuhan! Alasannya terpampang jelas dalam bacaan hari ini; permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan. Amin. (FPK)