BERBAHAGIALAH ORANG YANG MENGAKUI KESALAHANNYA | MAZMUR 32:1-4

Sobat Obor, Ada sebuah kalimat berkata “Lepaskan beban yang membuatmu sedih, kamu pantas bahagia.” Kalimat ini mengartikan bahwa kebahagiaan itu hadir ketika kita mampu melepaskan semua beban yang ada dalam diri kita. Apakah itu beban yg ada dipikiran kita ataupun yang ada diperasaan kita, atau mungkin perasaan bersalah karena dosa yang kita lakukan yang sulit untuk kita akui. Memang melepaskan beban atau mengakui kesalahan itu bukan hal yang mudah dan gampang saja seperti ucapan yang mudah kita keluarkan tetapi sulit untuk di lakukan. Seperti ada sebuah kaliamat yang berkata : Tidak ada penderitaan batin terberat dalam diri manusia selain ketika ia menyembunyikan kesalahan atau pelanggarannya dari hadapan Tuhan; tiada depresi yang lebih menekan daripada sakitnya rasa menyembunyikan dosa. Makan apa pun terasa tak enak, tidur pun tiada nyenyak, tiada ketenangan di dalamnya karena terus dikejar rasa bersalah atau bayangan dosanya. Tak ada obat yang dapat menyembuhkannya selain dirinya sendiri yang membereskannya. Dengan cara apa sehingga kita bisa mengobatinya yaitu dengan cara kita mau mengakuinya di hadapan Tuhan.

Itulah yang dilakukan oleh Daud. Bacaan ini merupakan pengalaman yang dirasakan oleh daud secara pribadi. Ketika dia melakukan kesalahan dan dosa yang besar di hadapan Tuhan. Daud begitu tertekan siang dan malam karena pelanggaran- pelanggaran yang dilakukannya, tulang-tulangnya menjadi lesu karena dihantui rasa bersalah, “sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas.” (3-4). Dosa yang disembunyikan dan tak diakui menyebabkan penderitaan tubuh dan batin. Karena derita batin yang tak tertahankan ini akhirnya Daud pun mengambil keputusan untuk berkata jujur di hadapan Tuhan. Setelah itu legalah hati Daud dan hilanglah beban yang selama ini menindih hidupnya, karena setelah mengakui dosanya Tuhan pun mengampuni. Karena itu melalui kesaksiannya Daud berkata “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!” (1).

Oleh sebab itu, lewat firman ini mengajak kita sebuah marilah kita bari mengakui kesalahan dan dosa kita di hadapan Tuhan. Kita masih diberi kesempatan untuk mengakui segala kealfaan, kekhilafan akibat keserakahan dan keegoisan yang kita hadirkan dalam diri kita. Tetapi kita harus ingat ketika kita mengakui segala dosa yang kita perbuat janganlah kita tersandungan dilobang yang sama. Melainkan pertahankan lah dan hidup yang benar dihadapan Tuhan. Maka kebahagiaan itu pasti akan kita rasakan dan alami. Amin. (SIS)

 

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×