HIDUP YANG KONSISTEN | 2 KORINTUS 10:10-11

Sobat Obor, kita pasti punya sahabat ataupun saudara yang seringkali janjian jam 7 datangnya jam 8, bahkan ada yang datangnya jam 9. Setelah datang mereka seolah-olah merasa tidak bersalah dan malah mengatakan suatu peribahasa yang sangat familiar bagi mereka yang sering datang terlambat yakni lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Bahkan seringkali peribahasa ini digunakan saat ia telat datang dalam persekutuan baik di kolom, gereja ataupun di ibadah pemuda. Kita juga pasti punya teman atau saudara yang seringkali membatalkan suatu rencana tanpa alasan yang jelas bahkan ada yang sama sekali tidak memberi alasan dan penjelasan. Ada juga sahabat atau saudara kita yang seringkali membuat suatu perjalanan atau perencanaan menjadi tidak pasti karena ketidakpastian mereka apakah mau ikut/pergi ataukah tidak. Hal-hal ini mungkin terlihat sepele tetapi sebenarnya bukanlah hal yang remeh. Bukankah sesuatu yang besar mulai dari sesuatu yang kecil?

Sobat obor, bacaan kita di akhir pekan ini dalam minggu sengsara kedua memasuki minggu sengsara ketiga mengingatkan bahwa jangan menjadi orang yang tidak konsisten terhadap apa yang kita ucapkan tetapi sebaliknya. Rasul Paulus mengingatkan kepada jemaat di Korintus yang menilai bahwa ia hanya berani karena jauh tetapi akan menjadi penakut ketika berhadapan muka sesungguhnya tidaklah benar. Sebagai seorang Rasul ia konsisten pada komitmen imannya kepada Kristus. Bahwa apa yang dituliskannya tidaklah berbeda ketika ia berbicara kepada jemaat secara langsung. Untuk itu ia mengatakan kepada jemaat agar mereka seharusnya menginsafi, seharusnya sadar dan memikirkan apa yang dikatakan karena pendapat mereka adalah ketidakbenaran. Demikianlah juga kita di masa muda ini mulai dari hal-hal yang kecil terus konsisten dan berkomitmen. Sehingga kehidupan iman itu bukan hanya sekedar lips service ataupun seperti sebuah show semata. Tetapi sebuah perbuatan nyata yang dilakukan bukan hanya sekali-kali tetapi setiap kali, setiap hari dalam kehidupan yang dijalani. Tak peduli apakah penilaian orang lain tidak baik bagi kita, hal itu tidak akan pernah membuat kita menjadi tidak baik kepada orang lain. Teruslah konsisten dalam Tuhan. Amin. (ARMI)

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×