PENGORBANAN YANG SEJATI | YOHANES 12: 24

Sobat Obor, Dalam hidup ini kita sering diajarkan untuk mencari kebahagiaan dan kepuasan. Banyak orang beranggapan bahwa  kebahagiaan  datang  dari  pencapaian  pribadi, kemewahan, atau ketenaran. Banyak kali kita berpikir bahwa kebahagiaan dan kemuliaan datang dari memiliki lebih banyak kekayaan, lebih banyak prestasi, atau lebih banyak pengakuan. Tetapi, Yesus mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati justru ditemukan dalam pengorbanan dan memberi diri bagi orang lain. Seperti biji gandum, hidup kita akan lebih bermakna jika kita berani melepaskan apa yang kita anggap penting demi tujuan yang lebih besar.

Dalam Yohanes 12:24, Yesus berkata, “Sesungguhnya, jika biji gandum yang jatuh ke tanah tidak mati, ia tetap seorang diri; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” Ilustrasi Yesus tentang biji gandum mengajarkan kita bahwa kehidupan yang sejati datang bukan dari mempertahankan diri, tetapi justru dari memberi diri. Bayangkan sebuah biji gandum yang terletak di tangan seseorang. Biji ini tampak kecil dan tidak bernilai banyak. Namun, ketika biji itu ditanam di tanah dan mati, ia akan tumbuh menjadi tanaman yang menghasilkan banyak buah. Jika biji itu enggan mati, ia tidak akan pernah menghasilkan apa pun.

Sobat obor, hidup seperti biji gandum yang harus “mati” bukanlah sesuatu yang mudah. Pengorbanan sering kali datang dengan rasa sakit, kehilangan, atau rasa tidak nyaman. Namun, Yesus mengingatkan kita bahwa melalui pengorbanan itu kita akan menemukan kehidupan yang lebih kaya dan lebih bermakna. Kehidupan yang berbuah, yang tidak hanya menguntungkan diri kita, tetapi juga orang lain dan membawa kemuliaan bagi Tuhan. Melaui perikop ini kita belajar untuk memberi diri, untuk mengorbankan keinginan pribadi demi tujuan Allah yang lebih besar. Sebab, hidup yang sejati bukanlah hidup yang berfokus pada diri sendiri, tetapi hidup yang memberi buah bagi dunia di sekitar kita. Tuhan memanggil kita untuk menjadi biji gandum yang mati demi menghasilkan buah yang banyak. Amin. (MT)