KEHENDAK ALLAH TETAP BERLAKU | YOHANES 19: 19-22

Sobat Obor, Di atas kayu salib, sebuah tulisan dipasang: “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” (Yohanes 19:19). Pilatus sendiri yang memerintahkan tulisan itu, seolah menegaskan bahwa inilah vonis akhir bagi Yesus. Tetapi, tanpa disadari, apa yang ia tuliskan mengandung kebenaran ilahi yang jauh lebih besar dari sekadar ejekan atau hukuman politik. Yesus memang Raja. Namun, bukan seperti raja yang dunia kenal, bermahkota emas, duduk di singgasana megah, dan dikelilingi pengawal. Mahkota-Nya adalah duri yang menusuk kepala- Nya, Singgasana-Nya adalah kayu kasar yang menanggung tubuh-Nya. Pengawal-Nya Justru adalah mereka yang mencemooh, meludahi, dan mengolok-Nya. Raja ini datang bukan untuk merebut kekuasaan, melainkan untuk memberikan diri-Nya bagi dunia yang penuh dosa.

Dalam perikop, tulisan yang terpampang di atas kepala-Nya itu ditulis dalam tiga bahasa: Ibrani, Latin, dan Yunani. Ini bukan sekadar kebetulan. Ibrani adalah bahasa agama, Latin bahasa pemerintahan, dan Yunani bahasa kebudayaan dunia saat itu. Tanpa sadar, Pilatus telah mewartakan kebenaran besar: bahwa Yesus adalah Raja bagi segala bangsa. Kasih dan keselamatan yang Ia bawa bukan hanya untuk satu kelompok, tetapi untuk seluruh dunia. Para imam kepala keberatan dengan tulisan itu, mereka ingin Pilatus mengubahnya. Namun, jawaban Pilatus tegas: “Apa yang kutulis, tetap tertulis!” (ayat 22). Manusia boleh merencanakan apa pun, tetapi kehendak Allah tetap berlaku. Dunia boleh menolak Yesus, tetapi kebenaran tentang-Nya tidak bisa diubah.

Sobat obor, ketika Yesus menjadi Raja, itu berarti Dia yang memimpin keputusan kita. Saat menghadapi tekanan pergaulan, kita berani berkata “tidak” pada hal-hal yang tidak berkenan di hadapan-Nya. Saat dunia menawarkan kepuasan instan, kita memilih untuk hidup dalam kebenaran- Nya. Tulisan di kayu salib itu ditulis dalam tiga bahasa, menandakan bahwa Yesus adalah Raja bagi semua orang. Ini juga mengingatkan kita bahwa iman kita tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi harus terlihat dalam dunia yang luas. Amin (MT)