DARI KEBINGUNGAN MENUJU IMAN | YOHANES 20 : 1-2

Sobat Obor, Pagi masih gelap ketika Maria Magdalena berjalan menuju kubur Yesus. Bayangkan perasaannya—kesedihan masih menyelimuti hatinya setelah melihat Gurunya disalibkan. Harapannya runtuh, dan kini ia hanya ingin menghormati tubuh-Nya. Namun, sesuatu yang mengejutkan terjadi. Batu yang menutup kubur terguling, dan tubuh Yesus tidak ada di sana!

Panik, Maria segera berlari menemui Simon Petrus dan Yohanes. Bayangkan jika kamu pulang ke rumah dan menemukan pintu terbuka lebar, tetapi tidak ada orang di dalamnya. Pasti ada perasaan takut dan bingung, bukan? Itulah yang Maria rasakan. Ia tidak langsung berpikir bahwa Yesus bangkit, tetapi justru mengira seseorang telah mencuri tubuh-Nya. Mendengar berita itu, Petrus dan Yohanes langsung berlari ke kubur. Yohanes sampai lebih dulu tetapi hanya melihat ke dalam. Ia ragu untuk masuk. Petrus, yang selalu berani langsung masuk. Di dalam kubur, ia melihat kain kafan yang dulu membungkus tubuh Yesus terlipat rapi. Yohanes akhirnya ikut masuk.

Sobat Obor, ada satu catatan menarik dalam cerita ini: mereka percaya, tetapi belum sepenuhnya mengerti bahwa Yesus memang harus bangkit. Itu menunjukkan bahwa iman sering kali datang bertahap.

Sering kali, kita juga mengalami hal yang sama. Kita melihat tanda-tanda Tuhan bekerja, tetapi masih ada kebingungan dan pertanyaan dalam hati kita. Kita ingin percaya, tetapi sulit memahami rencana-Nya.

Kisah ini menunjukkan beberapa hal penting tentang perjalanan iman kita. Pertama, kita semua memiliki cara yang berbeda dalam mendekati Tuhan. Yohanes lebih hati-hati, sementara Petrus langsung bertindak. Maria dipenuhi emosi, tetapi tetap mencari Tuhan. Tidak masalah bagaimana cara kita datang kepada-Nya, yang terpenting adalah kita terus mencari dan mau percaya. Kedua, Tuhan tidak tergesa-gesa dalam menyingkapkan rencana-Nya. Yohanes baru percaya setelah melihat kain kafan. Maria baru menyadari bahwa Yesus hidup setelah bertemu dengan-Nya secara langsung. Kadang, Tuhan membiarkan kita melewati kebingungan terlebih dahulu agar kita benar-benar memahami kuasa-Nya. Ketiga, iman bukan tentang seberapa cepat kita sampai, tetapi bagaimana kita merespons ketika Tuhan menyatakan diri-Nya. Yohanes butuh waktu untuk percaya. Petrus masuk duluan, tapi masih butuh waktu untuk benar-benar mengerti. Demikian juga kita—ada yang langsung percaya saat melihat tanda-tanda kecil, ada yang butuh proses lebih lama. Yang penting, kita tetap mencari Tuhan. Amin (KK)

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×