DIBERI HAK: BERTAHTA DAN MENGHAKIMI | WAHYU 20:4

Sobat Obor, Ada konsekuensi yang tidak mudah saat mengikuti Yesus itu. Yesus sendiri dalam teladan pelayanan-Nya kerap menjumpai ketidakmudahan. Banyak kali Tuhan Yesus mengalami penderitaan. Bahkan pelayanan-Nya harus berakhir dengan kematian. Keristenan bukan agama yang mengagungkan penderitaan sehinga kita harus menolak segala bentuk kebahagiaan yang Tuhan juga berikan. Namun di dalam kekristenan diajarkan bahwa dunia sekarang ini cenderung mengoda orang untuk menikmati hidup yang gampang dan enak, tanpa memberitahu bagaimana caranya untuk sampai kesitu. Gaya hidup sinetron sudah mewarnai kehidupan manusia sekitar kita, lewat gaya hidup. Membuat manusia tidak mau lagi berjuang. Penderitaan itu, kendati bukan nilai, bukan sesuatu yang dicita-citakan, adalah sebuah instrumen penyeimbangan hidup. Orang yang menolak penderitraan akan menjadi hedonis, pencari kenikmatan, dan untuk itu ia menjadi penjahat dan perancang kejahatan. Orang yang menghargai penderiaan akan mengerti bahwa hidup yang bermakna memerlukan pengorbanan.

Penglihatan Yohanes menempatkan keadaan orang-orang yang setia di dalam Tuhan. Dalam ayat ini terdapat dua golongan. Pertama, mereka yang martir, dipenggal kepalanya karena kesetiaan dan imannya pada Kristus. Kedua, adalah mereka yang tidak sampai martir tetapi tetap setia sehingga tidak menggunakan tanda di dahi dan tangan mereka (tanda dari binatang itu). Mereka tidak sampai mati martir namun kehidupan mereka menderita. Sekarang mereka semua mendapat upah atas penderitaan yang luar biasa itu. Mereka di beri hak untuk duduk bertahta dan menghakimi bersama- sama dengan Yesus.

Sobat obor, di zaman sekarang, begitu mudahnya orang meninggalkan Tuhan, hanya karena uang, jabatan bahkan cinta. Mereka begitu cepat berbalik. Tapi sadarkah kita bahwa kesetiaan kita bersama Kristus adalah jalan menuju kepada kemuliaan bersama dengan Sang Raja yang akan menghakimi dunia.? Ingatlah, mereka yang menderita karena penghakiman yang tidak adil di dunia, kini duduk bersama-sama dengan Sang Hakim Agung untuk mengadili dunia ini. Jadi apakah kita termasuk bersama- sama Sang Hakim Agung mengadili dunia ini ataukah sebaliknya kitalah yang dihakimi oleh Sang Hakim? Amin (BFP

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×