PERAN SUAMI ISTRI MENGAJAR TENTANG JALAN TUHAN | KISAH PARA RASUL 18 : 18 – 28 | Pdt Denny L Waljufry, S.Th

Sobat Obor, bagi yang sementara menjalin hubungan pacaran, sudah sejauh manakah hubunganmu terbangun? Apakah pernah dalam relasi berdua merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan pelayanan bersama? Dalam sebuah buku berjudul How to Think Theologically, disebutkan bahwa semua manusia berteologi dalam setiap dimensi hidupnya. Berteologi atau melibatkan Tuhan harus muncul dalam peristiwa sehari-hari. Sebagai pemuda Kristen, setiap kita ditantang untuk mempertaruhkan imannya dalam setiap tindakan. Pengalaman sehari-hari adalah situs berteologi yang kongkrit. Termasuk dalam relasi pacaran! Relasi pacaran adalah relasi saling mengenal untuk mempersiapkan diri menjadi pasangan Kristen yang takut akan Tuhan. Maka relasi pacaran dapat dipergunakan untuk berkomitmen bersama untuk melayani Tuhan. Mengapa tidak?

Rasul Paulus bertemu dengan sepasang suami-istri ketika ia mengadakan perjalanan kedua dalam pekabaran Injil di Korintus. Akwila dan Priskila. Keduanya punya pekerjaan yang sama dengan Paulus yakni sebagai pembuat tenda. Kelak, pasangan suami istri ini dipakai Tuhan untuk melayani. Pemberian mereka dalam pelayanan awal kekristenan sungguh luar biasa dan berbuahkan hasil yang luar biasa pula. Pertama, suami istri ini bertemu dengan Paulus karena pekerjaan yang sama dengan Paulus yaitu pembuat tenda. Tidak disebutkan dalam Alkitab tentang awal mula bagaimana Akwila dan Priskila mau melayani pemberitaan Injil. Tetapi dikisahkan, ketika Paulus memutuskan melanjutkan perjalanan menuju berlayar ke Efesus, suami istri ini menyertai dia. Kita membayangkan di zaman dulu, berpergian bukanlah hal yang mudah. Perjalanan dari Korintus ke Efesus yang harus melewati lautan membutuhkan biaya yang tak sedikit, waktu yang lama dan pengorbanan fisik yang melelahkan. Akwila dan Priskila, untuk pertemuan yang bisa dikatakan singkat dengan Paulus di Korintus, kemudian memutuskan untuk mengikuti Paulus ke Efesus, meninggalkan pekerjaan sumber nafkah mereka, berpergian berdua pula, tentu satu hal yang mencengangkan. Mereka mau menjadi mitra pelayanan Paulus.

Tidak sampai di situ pemberian diri mereka. Seorang yang menjadi rasul di kemudian hari, Apolos; tidak lepas dari bagian pelayanan dari suami istri ini. Apolos adalah seorang pengkhotbah yang fasih tetapi belum memahami ajaran Kristus secara lengkap, karena hanya mengetahui baptisan Yohanes. Akwila dan Priskila membawa Apolos ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah. Apa Jalan Allah itu? Jalan Allah atau juga Jalan Tuhan adalah jalan yang menunjuk pada kelompok orang yang telah menjadi Pengikut Yesus Kristus. Pasangan suami istri ini telah memberikan sumbangsih besar bagi pelayanan Apolos tentang Tuhan Yesus di kemudian hari. Bahkan dalam kitab Roma, keduanya sering disebut sebagai tuan rumah gereja rumah (Roma 16:3-5). Paulus menyebut mereka sebagai teman sekerja dalam Yesus Kristus. Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk membantu penginjilan dari Paulus. Relasi pasangan suami istri ini berperan dalam mengajar tentang Jalan Tuhan.

Sobat obor, sebagai pemuda pemudi Kristen, kita harus memulai komitmen untuk membangun relasi yang memiliki goal untuk melayani Tuhan Yesus sedini mungkin. Proses pengenalan diri satu dengan yang lain di masa pacaran seharusnya juga bertumpu pada komitmen untuk melayani bersama. Banyak pasangan anak muda yang sejak awal sudah memikirkan bersama tentang finansial, bahkan ada yang sudah membangun bisnis sejak masih pacaran. Alangkah mulianya relasi pacaran, kalau sudah memulainya dengan memikirkan tentang pelayanan bagi Tuhan Yesus bersama-sama. Makanya, mau tidak mau, seorang pemuda harus memilih pasangan yang tepat, yang seiman, atau kalaupun tidak harus membawa pasangannya kepada pengenalan akan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat bukan sebaliknya. Dalam sebuah konvensi Injil bagi pemuda, seorang pembicara mengatakan: “putuskan hubunganmu dengan pasanganmu bila ia tak berusaha membawa engkau pada Tuhan Yesus!”. Syukurlah, banyak pemuda-pemudi Kristen khususnya dalam pelayan pemuda GMIM yang membangun relasi dalam konteks relasi pelayanan. Kita sebut saja CINLOK pemuda GMIM: cinta lokasi dalam pelayanan Komisi Pelayanan Pemuda GMIM. Aminkan! Amin (DLW)

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×