AT HOME | KISAH PARA RASUL 18 : 27 – 28

Sobat Obor, bagaimana perasaan kita ketika berada di tengah komunitas orang percaya? Misalnya di tengah- tengah persekutuan pemuda jemaat. Ada sahabat pemuda yang selalu merindukan kebersamaan dengan pemuda pemudi, merasa nyaman ketika berada dengan teman-teman pemuda, senang berbagi cerita, bercanda tawa bersama bahkan sering berpergian bersama. Tapi ada juga teman-teman pemuda yang tak tertarik dengan kebersamaan dengan pemuda lain atau tak punya teman dekat dan merasa sendiri di tengah persekutuan. Di suatu jemaat di Wilayah Kalawat 3, menjelang paskah, komisi pemuda bersama pendeta mengunjungi semua pemuda di rumah masing-masing. Didapati bahwa ada teman-teman yang enggan datang bersekutu dengan teman pemuda lain karena merasa rendah diri, atau ada juga yang merasa terkucilkan dari persekutuan. Kunjungan seperti ini sangat penting dilakukan untuk mengukur keberhasilan atau kekuranga pelayanan pemuda di setiap jemaat.

Persekutuan pemuda GMIM di masing-masing jemaat harus membuat “at home” para pemudanya. Kebersamaan tercipta dengan sendirinya karena perasaan mengasihi. Bukan karena kewajiban atau terpaksa. Persekutuan jemaat mula-mula dalam bacaan ini menggambarkan demikian. Ketika Apolos hendak meninggalkan Efesus menuju ke Akhaya, ia diterima dengan baik di tempat yang baru itu. Jemaat di Efesus telah mengirimkan surat terlebih dahulu kepada jemaat di Akhaya untuk menyambut Apolos dengan sukacita dan tentu dengan tangan yang terbuka. Dengan demikian, Apolos begitu semangat melayani di Akhaya. Teman-teman pemuda harus bisa menghadirkan suasana di persekutuan jemaat yang membuat semua pemuda merasa nyaman dan “at home”. Tak ada yg merasa terkucilkan atau tidak bersahabat dengan kelompok yang lain. Komisi pemuda harus jeli melihat situasi ini, karena sekali lagi, banyak teman pemuda yang bukan tak mau beribadah di persekutuan pemuda tapi terkendala dengan hal- hal seperti tak punya teman, merasa rendah diri dan lainnya. Hadirkan kebersamaan keluarga dalam komunitas pemuda. Amin (DLW)