KONSEKUENSI PENGIKUT KRISTUS, MENDERITA I 2 TIMOTIUS 3:11-12

Sobat Obor, Dalam 2 Timotius 3:11–12, Paulus dengan jujur menceritakan penganiayaan dan penderitaan yang ia alami di Antiokhia, Ikonium, dan Listra. Ia menegaskan bahwa “semua orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” Ini bukan pesan yang populer, apalagi di zaman sekarang di mana banyak orang berpikir bahwa mengikuti Tuhan seharusnya membawa hidup yang nyaman dan tanpa masalah. Tetapi realitas iman justru sebaliknya. Mengikut Kristus berarti siap memikul salib. Penderitaan bukan tanda kegagalan, melainkan bukti kesetiaan walaupun sulit diterima karena konsep manusia yang mencari Tuhan agar menikmati kesenangan, khususnya kesenangan duniawi.

Sobat obor, Seperti kisah Nelson Mandela, seorang tokoh dunia yang terkenal memperjuangkan keadilan di Afrika Selatan. Ia menghabiskan 27 tahun hidupnya di penjara karena keyakinannya untuk melawan ketidakadilan. Ia menderita bukan karena kejahatan, melainkan karena ia berdiri di pihak yang benar. Demikian juga, orang percaya dipanggil untuk tetap setia meski dunia membenci mereka karena kebenaran. Demikianlah Nelson manela yag rela menderita demi keerdekaan afrika Selatan, dan pada akhirnya afrik Selatan Merdeka dan ia menjadi pahlawan.

Sobat obor, Sebagai anak muda di era sekarang, mungkin kita tidak dipenjara secara fisik, tapi tekanan datang dalam bentuk lain. Ditolak karena prinsip iman, direndahkan karena hidup kudus, atau dianggap aneh karena memilih taat kepada firman Tuhan daripada mengikuti arus dunia. Ketika teman-teman mengejar popularitas, kita memilih integritas. Ketika yang lain memilih jalan pintas, kita memilih kesetiaan kepada Kristus. Ketika mungkin diaggap tidak gaul Ketika menolak narkoba, minuman keras dan pergaulan bebas. Ketika ditolak disebuah komunitas karena mmpertahankan integritas sebagai anak Tuhan.

Sobat obor, Jangan heran jika penderitaan itu datang. Itu bukan tanda Tuhan meninggalkan kita, melainkan bukti bahwa kita benar-benar berjalan di jalan-Nya. Sama seperti Tuhan menyertai Paulus, Ia menyertai kita hari ini. Mengikut Kristus memang berat, tapi upahnya kekal. Maukah kita tetap setia, meski harus menderita? Mari renungkan kehidupan kita. Amin (KK)

Scroll to Top