KITAB SUCI, PENUNTUN DAN SENJATA | 2 TIMOTIUS 3:16-17

Sobat Obor, Di zaman ini, banyak anak muda mencari makna hidup di tempat yang keliru—di media sosial, tren populer, atau bahkan dalam pengakuan dari orang lain. Mereka haus akan pengakuan, tetapi lupa mencari kebenaran yang sejati. Ayat ini mengajak kita melihat kembali ke sumber yang kekal: Kitab Suci. Paulus mengingatkan Timotius bahwa sejak kecil ia telah mengenal firman Tuhan, dan melalui itulah hikmat sejati diberikan—bukan sekadar kecerdasan intelektual, tapi hikmat yang menuntun kepada keselamatan dalam Kristus.

Sobat obor, Permasalahan lain yang nyata adalah keengganan untuk ditegur. Anak muda sering merasa punya otoritas sendiri atas hidupnya. Namun 2 Timotius 3:16 dengan tegas menyatakan bahwa firman Tuhan itu mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik dalam kebenaran. Artinya, firman bukan sekadar inspirasi manis, tetapi juga alat koreksi. Banyak pemuda menolak firman karena merasa ditegur. Padahal justru itulah bukti kasih Tuhan—Ia tidak membiarkan kita tetap hidup dalam dosa.

Anak muda juga sering merasa tidak siap menghadapi panggilan hidup. Tidak percaya diri, mudah goyah, dan bingung menentukan pilihan. Tapi ayat 17 menegaskan bahwa firman Tuhan memperlengkapi setiap orang percaya untuk setiap perbuatan baik.

Sobat obor, Salah satu tokoh terkenal dunia yang hidupnya dipandu oleh Kitab Suci adalah Abraham Lincoln. Ia bukan hanya dikenal sebagai Presiden Amerika Serikat, tapi juga sebagai pribadi yang sangat bergantung pada firman Tuhan. Dalam banyak masa sulitnya—terutama saat Perang Saudara yang menelan banyak korban—Lincoln tidak mencari Solusi lewat kekuatan politik atau kekuasaan, tapi lewat doa dan perenungan akan Kitab Suci. Ia pernah berkata bahwa Kitab Suci adalah “hadiah terbaik yang pernah Tuhan berikan kepada manusia.”

Anak muda Kristen hari ini dipanggil untuk kembali kepada Alkitab. Bukan sekadar dibaca, tapi dijadikan fondasi hidup. Karena hanya firman Tuhan yang dapat mengoreksi arah, memperbaiki langkah, dan mempersiapkan kita untuk tugas mulia yang Tuhan sudah tetapkan. Amin (KK)