VIRAL DULU | Mazmur 33:18-20
Sobat Obor, Media sosial kini menjadi tempat penyebaran informasi yang terbilang cepat dan mudah. Tak jarang, media sosial pun dijadikan sebagai wadah untuk mengunggah suatu peristiwa atau kasus agar dapat dilihat oleh masyarakat hingga berujung viral. Istilah “no viral no justice” memang sudah akrab di telinga masyarakat, sebagai kritik terhadap kinerja polisi yang dianggap baru akan menindaklanjuti sebuah kasus jika sudah viral di media sosial. Fenomena “viral dulu, baru ditindak” mencerminkan pendekatan yang reaktif, bukan proaktif. Banyak institusi, baik pemerintah maupun swasta, cenderung bergerak setelah tekanan publik muncul melalui media sosial. Padahal, dalam sistem yang ideal, pengawasan dan penegakan standar seharusnya berjalan secara konsisten, terlepas dari ada atau tidaknya sorotan publik.
Sobat obor, Jika persoalan di dunia ini butuh viral dulu baru diperhatikan, lalu bagaimana dengan Tuhan?. Allah seperti seorang Bapa yang selalu melihat dan memperhatikan kehidupan kita sebagai anak-anak-Nya. Dia akan selalu mengawasi kita, menjaga dan menolong setiap kita. Allah yang begitu baik selalu melihat dan memperhatikan kita seperti dalam firmanNya
: “Mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia.” Tuhan tidak pernah tinggal diam ketika kesulitan dan pencobaan datang menimpa anak-anak-Nya. Dalam situasi dimana kita merasa Tuhan seakan-akan tidak hadir, sesungguhnya Tuhan melihat dan memperhatikan apa yang sedang kita alami. Dalam bacaan ayat firman Tuhan kita hari ini, kita diingatkan untuk tidak hidup sekehendak hati. Tuhan itu Maha Melihat. Ia tahu segala yang terjadi dalam hidup kita. Manusia mungkin tidak mengetahui perbuatan dosa yang kita sembunyikan, tetapi Tuhan tahu apa yang kita sembunyikan. Manusia bisa kita kelabui, tetapi Tuhan tak bisa kita kelabui. Di sisi lain, mata Tuhan juga melihat umat-Nya yang benar, sekalipun orang lain tak melihatnya. Dia Tuhan yang peka, peduli dan selalu tepat waktu datang menolong, sehingga Ia “tidak butuh viral dulu, baru datang menolong”. Amin (BFP)