JANGAN TEGAR TENGKUK | ULANGAN 10:15
Sobat Obor, qesheh-oreef (Ibrani) yang diartikan sebagai tegar tengkuk terdiri dari dua kata yakni qesheh yang berarti keras atau sulit dan oreef yang berarti leher, tetapi lebih sering diartikan atau dihubungkan dengan belakang leher atau tengkuk. Istilah ini akrab di kalangan orang Yahudi untuk menunjukkan hewan terutama lembu jantan yang digunakan untuk membajak tanah dalam pertanian. Bajak ini ditarik oleh dua ekor lembu jantan/kerbau jantan dan dipandu oleh pembajak dengan cambuk. Jika kemudian lembu atau kerbau itu bandel atau tidak mau tunduk dengan kuk yang dipasangkan maka pada saat itulah dikatakan bahwa binatang itu tegar tengkuk. Istilah ini kemudian dalam Alkitab digunakan untuk menyatakan kebandelan, kedegilan manusia yang tidak menjawab atau meresponi panggilan Tuhan.
Sobat obor, melalui bacaan hari ini Tuhan menghendaki umat-Nya Israel agar menyunatkan hati dan jangan lagi tegar tengkuk. Menyunatkan hati adalah membuang semua kecenderungan yang salah dan keliru dalam diri kita, yang dapat menghalangi untuk hidup mengasihi dan takut akan Tuhan. Menyunatkan hati juga mengandung pengertian agar kita mematikan kedagingan beserta keinginan-keinginannya. Sebab saat itu bangsa Israel bangga serta menggandalkan sunat jasmani walaupun mereka tidak hidup dalam kehendak Tuhan. Mereka membantah, tidak setia dan taat kepada Tuhan serta melawan perintah-perintah-Nya.
Sobat obor, bagaimanakah dengan kita sekarang? Apakah kita sama dengan bangsa Israel yang bangga atas status sebagai orang percaya (Kristen) akan tetapi dalam prakteknya hidup tidak setia, tidak taat serta melawan perintah dan kehendak-Nya? Ingatlah jangan menjadi orang percaya (Kristen) yang tegar tengkuk, yang melawan, tidak turut dengan kehendak Tuhan. Jadilah orang muda yang menyunatkan hati yakni hidup dalam kehendak Tuhan dengan mencintai-Nya dengan mematikan segala keinginan daging yang bertentangan dengan keinginan Tuhan. Sebab dengan mematikan segala keinginan daging, maka kita pasti akan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan tidak akan pernah melawan perintah serta ajaran-ajaran-Nya. Amin (ARMI)