TAKUT AKAN TUHAN, SUMBER KEHIDUPAN | AMSAL 14:27
Sobat Obor, Kita hidup didunia yang seringkali terasa penuh dengan ketidakpastian, tantangan, dan godaan. Berbagai macam pilihan dan jalan terbentang dihadapan kita, dan seringkali kita bertanya-tanya, jalan mana yang seharusnya kita pilih? Apa yang benar-benar akan membawa kita pada kehidupan yang berarti, kehidupan yang penuh dengan damai sejahtera, dan pada akhirnya, kehidupan yang kekal?
Mari kita selami lebih dalam makna dari amsal 14:27. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan “takut akan TUHAN”? Ini bukanlah rasa takut yang membuat kita gemetar karena gentar, seperti rasa takut pada ancaman fisik. Sebaliknya, takut akan TUHAN adalah sikap penghormatan yang mendalam, kekaguman, dan ketaatan kepada Allah Yang Mahatinggi. Ini adalah kesadaran bahwa Ia adalah Pencipta dan Penguasa alam semesta, yang memiliki otoritas penuh atas hidup kita. Sedangkan apa yang dimaksud dengan “jerat-jerat maut”? Ini bukan hanya kematian fisik, melainkan segala sesuatu yang membawa kehancuran dalam hidup kita: seperti pergaulan yang salah, kebiasaan buruk, melakukan dosa dapat merusak hubungan, menghancurkan reputasi, menimbulkan penyakit, dan pada akhirnya memisahkan kita dari Allah. Hidup tanpa takut akan TUHAN juga seringkali membawa kita pada kecemasan yang berlebihan. Kecemasan ini adalah jerat yang merenggut sukacita dan damai sejahtera, bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik. Tanpa arah dari Allah, hidup bisa terasa hampa dan tanpa tujuan. Kondisi ini dapat menjadi “jerat maut” yang menyebabkan putus asa, apatis, bahkan depresi.
Sobat obor, ketika kita memiliki rasa takut akan TUHAN, kita akan memiliki kepekaan rohani untuk mengenali jerat-jerat ini dan kekuatan untuk menghindarinya. Hikmat yang kita peroleh dari Allah akan menjadi “lampu bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita” (Mazmur 119:105), membimbing kita menjauhi jalan yang mengarah pada kehancuran. Kita akan lebih berhati- hati dalam pergaulan, lebih bijaksana dalam perkataan, dan lebih teguh dalam menghadapi godaan. Amin (SIS)